Masjid Seantero China Ditutup, Bagaimana Muslim Uighur Beribadah Selama Ramadan?
jpnn.com, URUMQI - Otoritas Xinjiang menjamin kebebasan menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan bagi kaum etnis minoritas Muslim Uighur yang mendiami daerah otonomi khusus di barat daya China itu.
"Etnis Uighur dan umat Islam lainnya di Xinjiang mulai berpuasa pada awal April," kata juru bicara Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang, Ilijan Anayat, di Beijing, Jumat.
Menurut dia, mereka berpuasa mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
"Sehabis berbuka puasa, mereka juga beribadah sampai Isya. Semuanya berlangsung normal," ujar pejabat daerah berlatar belakang etnis Uighur itu.
Begitu pula pada saat Hari Raya Idulfitri, kata dia, umat Islam di Xinjiang merayakannya dengan penuh kegembiraan.
"Saat Lebaran nanti, mereka biasanya mengunjungi sanak keluarganya," kata Ilijan menambahkan.
Namun dia belum bisa memastikan kapan dan di mana resepsi Hari Raya Idulfitri digelar oleh para pemuka agama dari kalangan etnis minoritas Muslim Uighur.
"Nanti kalau ada informasi lebih lanjut, Anda akan kami beritahu dan kami undang," katanya menjawab pertanyaan ANTARA dalam pengarahan pers rutin yang digelar Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang.
Pemerintah China menjamin kebebasan muslim Uighur di Xinjiang menjalankan ibadah Ramadan tahun ini, bagaimana kenyataannya?
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Pengamat Nilai Kritik 'The Economist' kepada Prabowo Tak Sesuai Kenyataan
- 'Trump Effect' Bisa jadi Peluang Besar bagi Indonesia, Asalkan
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik