Masjid Sheikh Zayed dan Ekonomi Masyarakat Solo

Oleh: Ahmad Habibi

Masjid Sheikh Zayed dan Ekonomi Masyarakat Solo
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo diprediksi akan dipenuhi oleh wisatawan pada saat libur Nataru. ilustrasi. Foto: Dedi Sofian

Peran Gibran sebagai wali kota Solo tentu tidak dapat dinafikan. Ia sukses mengawal pembangunan masjid tersebut sampai dengan rampung dan mampu menjadikannya sebagai pusat perokonomian bagi warga Solo.

Selain itu, masjid ini, sebagaimana ditegaskan Gibran, akan membangun pusat studi budaya yang disebut Solo Cultural Center. Ini sesuai dengan tujuan masjid, yang adalah untuk mempromosikan semangat moderasi beragama.

Akibatnya, dalam waktu dekat, akan ada banyak pertemuan lintas iman yang dimaksudkan untuk meningkatkan kerukunan antarumat beragama. Lokasi yang akan digunakan untuk membangun pusat budaya masih dalam proses persiapan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa untuk mencapai dampak positif yang maksimal pada perekonomian masyarakat Solo, perlu ada perencanaan dan pengelolaan yang bijaksana.

Diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat lokal.

Program pelatihan dan pendidikan juga mungkin diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas pekerja lokal agar dapat memanfaatkan peluang yang muncul dari masjid ini.

Pembangunan Masjid Sheikh Zayed bukan hanya merupakan tindakan pembangunan fisik semata, tetapi juga merupakan strategi pembangunan ekonomi yang holistik.

Dengan menciptakan peluang pekerjaan, merangsang pertumbuhan sektor pariwisata dan kreatif, membuka peluang bisnis baru, dan mendukung perkembangan bisnis lokal, masjid ini berpotensi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Wisatawan yang mengunjungi masjid megah bak Sheikh Zayed tidak sekadar beribadah, tetapi juga akan membantu bisnis kreatif di sekitarnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News