Masjid yang Tetap Kukuh saat Tsunami Aceh, Kini Jadi Objek Wisata

Baru setelah melihat sendiri gelombang besar air laut yang datang bergulung-gulung menuju masjid, Syahrizal dan jamaah lain lari tunggang langgang menyelamatkan diri.
Namun, terlambat. Laju air laut lebih cepat dari langkah orang-orang kampung itu.
Air bah tersebut menyapu apa saja yang ada di depannya: rumah-rumah, sekolah, balai desa, pohon-pohon, dan tentu saja orang-orang yang tak berdaya.
Mereka habis, hanyut, dan rata dengan tanah. Kecuali Masjid Rahmatullah yang tetap berdiri kukuh.
Bahkan, kubahnya utuh. Hanya lambang bulan bintangnya yang sedikit miring.
’’Waktu itu seharusnya kami lari ke bukit atau naik ke atap masjid. Pasti banyak yang selamat,’’ sesal Syahrizal yang ditemui Jawa Pos di Masjid Rahmatullah, Selasa (6/9).
Syahrizal memang termasuk satu di antara segelintir warga Lampuuk yang selamat. Dia mengaku saat itu tak sadar lari cepat sekali ke arah timur, menjauhi kejaran air laut.
’’Pokoknya, saya lari sekencang-kencangnya. Saya nggak mikir apa-apa lagi. Yang penting selamat,’’ imbuh pria 37 tahun yang sekarang mendapat amanah menjadi bendahara Masjid Rahmatullah itu.
FOTO udara Masjid Rahmatullah di Lampuuk, Aceh Besar, pada 12 tahun silam, menjadi viral di dunia maya. Pasalnya, itulah satu-satunya bangunan
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu