Maskapai Asing Bukan Jaminan Harga Tiket Pesawat Turun
jpnn.com, JAKARTA - Rencana membuka lebar-lebar rute-rute domestik bagi maskapai penerbangan asing guna menurunkan harga tiket pesawat masih menuai kontroversi.
Ekonom senior Indef Didik J. Rachbini menyatakan bahwa hadirnya maskapai penerbangan asing menjadi investasi yang buruk karena tidak menghasilkan devisa untuk ekonomi Indonesia.
’’Hasil dari investasi ini akan outflow ke luar,’’ ujarnya, Minggu (16/6).
BACA JUGA: BP Batam Tetap Optimistis Bisa Gaet Investor Tiongkok
Dia menjelaskan, industri penerbangan nasional adalah pasar yang besar dan peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan menjadi market yang sehat.
Solusi mengundang maskapai penerbangan asing justru akan mengambil potensi pasar dalam negeri.
’’Jika kebijakan hanya satu sisi dan mengorbankan sisi lain, saya perkirakan merugikan ekonomi nasional dalam jangka panjang,’’ katanya.
Ekonom Indef M. Nawir Messi mengungkapkan, sebenarnya sudah ada maskapai penerbangan asing yang beroperasi di tanah air seperti AirAsia Indonesia.
Rencana membuka lebar-lebar rute-rute domestik bagi maskapai penerbangan asing guna menurunkan harga tiket pesawat masih menuai kontroversi.
- Imbas PPN 12 Persen, Harga Tarif Pesawat Bakal Turun 10 Persen
- Kabar Baik, Harga Tiket Garuda Siap Turun, Catat Syarat & Ketentuannya
- Mulai Desember 2024, Garuda Indonesia Bakal Turunkan Harga Tiket Rute Domestik
- Pertamina Patra Niaga Siap Dukung Kebijakan Harga Khusus Avtur Nataru di 19 Bandara
- Libur Nataru, Pemerintah Bakal Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Menjelang Natal dan Tahun Baru, Garuda Pastikan tidak Ada Kenaikan Harga Tiket