Maskapai Cathay Pacific Airways Berencana PHK 6.000 Karyawan
jpnn.com, JAKARTA - Maskapai Cathay Pacific Airways di Hong Kong akan memecat sebanyak 6.000 karyawannya atau 18 persen dari seluruh tenaga kerjanya. Para pekerja itu adalah bagian dari Cathay Dragon.
Pemecatan dilakukan sebagai upaya bertahan di tengah pandemi Covid-19. The South China Morning Post mengatakan jika maskapai itu pada awalnya hendak memberhentikan 8.000 pegawai, kemudian dikurangi jadi 6.000.
Koran tersebut melanjutkan jika maskapai akan mengorbankan Cathay Dragon tetapi staf dan sumberdaya maskapai akan dimerger. Cathay menolak untuk berkomentar.
Bulan lalu, maskapai ini juga mengatakan tak akan mengajukan bantuan subsidi dari pemerintah untuk unit bisnis utamanya, tetapi lebih memilih memecat karyawannya di Cathay Pacific dan Cathay Dragon.
Maskapai ini sebelumnya mengatakan jika sedang me-review strateginya di tengah sepinya penumpang dengan menerapkan "tindakan yang berat", pada Juni lalu.
Mereka juga mengatakan jika pengumuman akan dikeluarkan selama kwartal keempat tahun ini. Banyak analis telah menduga jika bentuknya adalah PHK massal. (rtr/ngopibareng/jpnn)
Maskapai Cathay Pacific Airways pada awalnya hendak melakukan PHK terhadap 8.000 pegawai kemudian dikurangi jadi 6.000.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Ahmad Luthfi Tegaskan Komitmen Lindungi Hak Pekerja di Jawa Tengah
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- Sritex Tegaskan tidak Ada PHK terhadap Pekerja
- Penyebab Utama Gelombang PHK Massal Terungkap, Industri hingga Ritel Terdampak
- Buka Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 3, Selamatkan Honorer TMS dari PHK
- Paul Finsen Mayor Hadir, Puluhan Karyawan PT Perindo Sorong Selamat Dari Ancaman PHK