Maskapai Dibekukan, Warga Perbatasan Menjerit
jpnn.com, TANJUNG SELOR - Pembekuan izin penerbangan maskapai Mission Aviation Fellowship (MAF) di wilayah Kalimantan Utara oleh Kemenhub membawa dampak yang luar biasa bagi warga perbatasan provinsi ke-34 tersebut.
Pasalnya, selama ini, warga di perbatasan yang tidak dijangkau penerbangan bersubsidi dengan pesawat milik maskapai Susi Air itu hanya bergantung pada MAF.
Terutama untuk membawa warga yang sakit berobat ke ibu kota Kabupaten Malinau dan Nunukan.
Misalnya, Desa Long Sule, Kecamatan Kayan Hilir, Malinau, yang masih sulit diakses melalui jalur darat.
Warga setempat, menurut Ketua Lembaga Adat Dayak Kaltara Henoch Merang, hanya bergantung pada transportasi udara, yaitu MAF.
"Karena hanya pesawat MAF yang selama ini bisa mendarat di Long Sule. Begitu juga di Long Nawang (Kecamatan Kayan Hulu, Malinau) cuma MAF yang mendarat," ungkapnya saat ditemui di sela-sela aksi damai menyikapi dibekukannya izin MAF yang berlangsung di depan DPRD Bulungan.
Dengan tidak beroperasinya MAF, lanjut dia, warga di Desa Long Sule maupun desa lain yang selama ini hanya dilayani MAF menjadi terisolasi.
Padahal, kata Henoch, Kaltara yang merupakan provinsi baru harus ada semangat untuk membangun. Bukan malah mundur.
Warga di perbatasan sudah puluhan tahun bergantung pada maskapai penerbangan MAF
- Komite IV DPD RI Dorong Mendag Mendukung Integrasi Perdagangan Antarpulau Melalui Platform Digital Nasional
- Inilah Penyebab Natuna Jauh dari Konflik dan Intoleransi, Kepala BPIP Sampaikan Hal Ini
- Dinas Perindag Maluku Berdayakan Masyarakat di Daerah Perbatasan dan Tertinggal
- TNI AL dan BI Bekerja Sama Distribusikan Uang ke Wilayah Ini
- Tabung LPG Pertamina Mendarat di Perbatasan RI, Harganya Lebih Murah dari Malaysia
- Bupati Obaja Resmikan Kampung Tangguh di Daerah Perbatasan