Maskapai Hanya Kejar Imej Termurah
Rabu, 19 Januari 2011 – 19:31 WIB
JAKARTA--Maskapai penerbangan swasta diminta jangan berlomba-lomba mengejar imej sebagai maskapai termurah. Pasalnya, jika hanya mengejar imej termurah, maka bisa melupakan keamanan penumpang dan mengurangi service di dalam pesawat. Pengalaman tidak mengenakkan juga dialami Evita Bulo. Dia menyatakan, beberapa kali delay hingga dua jam karena pesawatnya tidak ada. "Ada lagi pesawat yang dikenal murah, tapi sampai tenggorokan kering, penumpang tidak diberikan air mineral," ucapnya.
"Airlines sekarang tidak berlomba-lomba meningkatkan service. Tapi lebih mengejar imej sebagai perusahaan penerbangan termurah. Padahal, dengan tarif murah itu, saya yakin maskapai penerbangan merugi," kritik Sadarestu Wati, anggota Komisi V DPR RI, saat rapat dengar pendapat dengan para operator penerbangan di gedung DPR, Senayan, Rabu (19/1).
Baca Juga:
Berlomba-lombanya airlines menawarkan tarif murah, lanjut politisi PDIP ini, tak hanya merugikan maskapai penerbangan. Tapi juga masyarakat karena tidak mendapatkan service terbaik. "Saya pernah duduk di kelas bisnis salah satu penerbangan nasional, tapi pelayanannya sangat mengecewakan. Layanannya tak jauh beda dengan kelas ekonomi. Demikian juga layanan bagasi, sampai dua jam saya menunggu di Bandara Soekarno Hatta saat tengah malam lagi. Ini karena maskapainya mengejar tarif termurah," ungkapnya.
Baca Juga: