Maskapai Milik Anggota Wantimpres Kisruh, JK: Tanya Jonan
![Maskapai Milik Anggota Wantimpres Kisruh, JK: Tanya Jonan](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20150220_151025/151025_674622_JK_JPNN_baru.jpg)
jpnn.com - BOGOR - Publik saat ini tengah diramaikan dengan protes terhadap pesawat Lion Air yang menelantarkan ratusan calon penumpangnya di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta sejak Rabu, (18/2) kemarin.
Selain telantarnya calon penumpang, banyak yang heran mengapa maskapai yang cukup dikenal memiliki banyak armada, dan bahkan dimiliki oleh salah seorang angota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Rusdi Kirana itu bisa kisruh tanpa penyebab yang jelas.
Saat diminta pendapatnya terkait hal itu, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla enggan menjawabnya. "Itu ditanyakan ke Menhub (Ignasius Jonan) atau ditanyakan ke perusahaannya," ujar JK di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/2).
Ratusan penumpang di sejumlah bandara sejak kemarin menunggu kepastian keberangkatan termasuk mendapatkan kembali refund dari tiket yang sudah dibeli. Di Bandara Soekarno Hatta, para penumpang sempat marah dan memblokir jalan hingga membuat macet jalanan di depan Terminal I..
JK sendiri menyayangkan peristiwa itu. Pelayanan, kata dia, harusnya diterima dengan baik oleh masyarakat. "Yang jelas, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat itu harus sebaik-baiknya," tegas JK. (flo/jpnn)
BOGOR - Publik saat ini tengah diramaikan dengan protes terhadap pesawat Lion Air yang menelantarkan ratusan calon penumpangnya di Bandara Soekarno-Hatta,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Bioteknologi Sebut Penyesuaian Tarif Air di Jakarta Tak Bisa Dihindari
- Budi Harjo Siap Hadapi Gugatan Soal Klaim Tanah Gudang Ekspedisi di Jambi
- Sidang Ted Sioeng: 2 Ahli Tegaskan Pihak yang Dipailitkan Tak Bisa Dipidana
- KPK Diminta Jerat HP di Kasus Korupsi Retrofit PLTU Bukit Asam
- Dibesuk Wakil Ketua MPR, Begini Cerita Keluarga Penderita Tumor Ganas Stadium 4
- Tim Hukum KPK Dianggap Tidak Hormati Pengadilan Gegara Sebut Fakta Persidangan Bukan Harga Mati