Masril Koto, Founder Ratusan Lembaga Keuangan Petani di Sumbar

Banker Sukses yang Tak Lulus Sekolah Dasar

Masril Koto, Founder Ratusan Lembaga Keuangan Petani di Sumbar
Masril Koto, Founder Ratusan Lembaga Keuangan Petani di Sumbar

Yayasan AFTA memfasilitasi dengan memberikan pelatihan keuangan. Yang diajarkan adalah akuntansi sederhana seperti mencatat uang yang masuk dan keluar. Seluruh anggota mendapat pelatihan itu, meski nanti yang menjadi petugas hanya beberapa orang. Sejak itu, LKMA resmi didirikan.

Supaya seperti bank betulan, para anggota juga sepakat menerbitkan saham untuk modal pendirian lembaga keuangan tersebut. Petani boleh membelinya. Para anggota langsung bergerak cepat melakukan sosialisasi saham. Satu lembar saham dihargai Rp 100 ribu. "Jangan tanya, sangat banyak yang masih bingung soal saham. Masak kertas begini harganya seratus ribu," ujarnya.

Sosialisasi dilakukan dalam rapat kelompok tani, masjid, sampai lampo (warung kopi, Red) yang memang banyak bertebaran di wilayah Agam. "Warung-warung kopi di daerah kami sering dijadikan tempat rapat. Orang-orang di DPR baru mulai rapat, di lampo kami sudah selesai bahas," tegasnya.

Setahun berdiri, banyak yang mulai merasakan manfaat bank petani tersebut. Yang utama adalah kemudahan mengakses modal. Petani yang membutuhkan dana bisa langsung meminjam. Termasuk untuk kebutuhan lain seperti biaya sekolah anak, biaya pernikahan, hingga membeli kendaraan.

Petani di Agam, Sumatera Barat, kini punya bank khusus. Mereka bisa meminjam modal untuk pengembangan usaha. Founder-nya, Masril Koto, merupakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News