Masril Koto, Founder Ratusan Lembaga Keuangan Petani di Sumbar

Banker Sukses yang Tak Lulus Sekolah Dasar

Masril Koto, Founder Ratusan Lembaga Keuangan Petani di Sumbar
Masril Koto, Founder Ratusan Lembaga Keuangan Petani di Sumbar

Manfaat lain adalah mengatasi pengangguran anak-anak petani lulusan SMA. Di antara mereka banyak yang direkrut menjadi karyawan LKMA. Rata-rata tiap LKMA memiliki lima karyawan. Dengan lebih dari 200 LKMA di Sumbar, cukup lumayan tenaga kerja yang tertampung. Banyak juga karyawan yang bisa melanjutkan kuliah dengan meminjam uang dari LKMA dan membayar cicilan pinjaman dari gaji mereka.

Di sisi pendidikan, para petani serta anggota menjadi tahu cara mengelola lembaga keuangan karena semua diikutkan training saat awal pembentukan. LKMA juga menjadi sarana penyebaran informasi terkait pertanian dengan cara mengorganisasi petani guna mengikuti training pertanian.

Meski demikian, ada pula kendala yang harus dihadapi Masril. Terutama dalam membangun rasa percaya diri para petani. Awalnya, mereka merasa tidak mampu untuk membuat serta mengelola lembaga keuangan untuk diri sendiri. "Perlu beberapa kali pertemuan untuk memotivasi mereka."

Selain itu, ketika lembaga telah terbentuk dan berjalan dengan baik, kerap terjadi gesekan antaranggota. Ada yang ingin menjadi pengurus, pengelola, dan sebagainya. Hal tersebut diatasi dengan pengaturan yang tegas soal pengurus, pengelola, serta badan pengawas. "Pengurus adalah wakil pemilik saham, pengelola adalah anak-anak para petani. Sementara itu, badan pengawas diambilkan dari tokoh masyarakat setempat," jelas Masril.

Petani di Agam, Sumatera Barat, kini punya bank khusus. Mereka bisa meminjam modal untuk pengembangan usaha. Founder-nya, Masril Koto, merupakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News