Massa Aksi 212: Pemimpin Ngawur Lebih Baik Mundur
jpnn.com, JAKARTA - Berbagai tuntutan disampaikan massa Aksi Mujahid 212 di sekitar Patung Kuda Arjuna Wihaha, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9). Mulai dari penolakan RKUHP dan pelemahan KPK, hingga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur.
Seperti yang disampaiksan ibu-ibu yang menjadi peserta, salah satunya yakni Siti Hafsah. Wanita yang mengaku dari Bogor ini menilai pemerintahan Jokowi sudah ngawur.
“Kalau pemerintah ngawur lebih baik mundur,” ujar dia di lokasi, Sabtu.
Hal yang sama juga disuarakan orator lainnya. Mulanya dia menanyakan ke massa apakah selama dipimpin Jokowi kehidupannya semakin baik atau susah.
“Hidup sekarang semakin susah,” teriak massa aksi menjawab pertanyaan orator.
Kemudian orator menimpali dengan pertanyaan "Kaalau begitu, Pak Jokowi lebih baik mundur atau tidak?” dan dibalas dengan teriakan mundur secara serentak.
Selain itu, massa juga menyuarakan agar NKRI jangan sampai dikuasai oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang merupakan partai terlarang di Indonesia. (cuy/jpnn)
Selain itu, massa juga menyuarakan agar NKRI jangan sampai dikuasai oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang merupakan partai terlarang di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Hasto Ajak Rakyat Merenung, Apakah Jokowi dan Keluarganya Harus Dibiarkan
- Konon, Ada Pengerahan Aparat di Pilkada demi Menangkan Calon yang Didukung Jokowi
- Dukungan Prabowo dan Jokowi Dinilai Bakal Signifikan Mendongkrak RIDO di Jakarta
- Ikut Kampanye Luthfi-Yasin, Jokowi: Saya Datang karena Saya Dukung
- Jokowi Dampingi Ahmad Luthfi dan Gus Yasin Pawai, Disambut Puluhan Ribu Warga Banyumas
- Pram-Doel Ketemu Anies, Ketum Golkar Singgung RK Justru Berjumpa Prabowo & Jokowi