Massa Al-Mumtaz Desak GMBI Dibekukan

Massa Al-Mumtaz Desak GMBI Dibekukan
Massa yang tergabung dalam Al Mumtaz menuntut pembekuan Ormas GMBI di DPRD Kota Tasikmalaya kemarin (16/1). Foto: Firgiawan/ Radar Tasikmalaya/JPNN.com

“Nah untuk GMBI yang di Kota Tasikmalaya kita akan telusuri terlibat atau tidaknya dalam aksi di Bandung tersebut,” tuturnya.

Dia menjelaskan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) LSM GMBI Kota Tasikmalaya sudah habis atau kedaluwarsa sejak 30 Oktober 2016 dan sampai saat ini belum melakukan perpanjangan keterangan terdaftar.

Pihaknya akan menindaklanjuti dari mulai peneguran 1, 2 sampai 3.

Apabila tidak berjalan sesuai kewajiban ormas yakni menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI bisa sampai dibekukan.

“Maka kita akan lakukan pendekatan persuasif dari mulai peneguran secara tertulis sampai pembekuan. Itu pun apabila pelanggaran yang dilakukan memang terbukti berat sehingga harus dibekukan. Karena apabila pembubaran bukan kewenangan kami,” tandasnya.

Sementara itu, aktivis muslim Tasikmalaya Ustaz Syamsuri berharap ke depan jangan sampai ada pejabat publik baik dari kalangan birokrasi atau militer ikut terjun menjadi pengurus atau pembina salah satu organisasi masyarakat (ormas).

“Sebab, biasanya keberadaan pejabat publik tersebut sering dimanfaatkan oleh ormas tersebut. Terlepas baik atau buruknya,” terang dia.

Kecuali, kata dia, pejabat publik itu sudah pensiun dari jabatannya atau tidak aktif menjabat.

Sekelompok massa yang menamakan diri Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Al-Mumtaz) menggelar aksi demonstrasi, kemarin (16/1).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News