Massa Geruduk Kantor PPP, Tuntut Suharso Mundur
jpnn.com, JAKARTA - Sekelompok massa mengatasnamakan Front Kader Penyelamat Partai Persatuan Pembangunan (FKPP PPP) melakukan aksi demonstrasi di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/7).
Massa menuntut Suharso Monoarfa mudur dari jabatan sebagai Ketua Umum PPP.
Anggota FKPP PPP Wahyudin mengatakan pihaknya sydag jenuh dengan kebijakan dan aturan sewenang-wenang Suharso Monoarfa.
“Kami adalah kader militan PPP sejak masa Orde Baru hingga saat ini. PPP sebagai rumah besar umat Islam Indonesia terus diperjuangkan agar terakomodasinya kepentingan umat Islam dalam mencapai kesejahteraan dan keadilan," kata dia di lokasi.
Dia menilai Suharso tidak pernah memunculkan identitas partai yang melambangkan perjuangan dan nilai sejarah yang menjadi dasar pergerakan PPP.
“Arogansi, otoritarianisme, dan kepentingan pribadi Suharso Monoarfa sangat mewarnai roda organisasi PPP saat ini. Dalam beberapa tahun belakangan nilai sejarah dan perjuangan para ulama, kader, dan simpatisan tidak lagi menjadi dasar pergerakan PPP,” tambah Wahyudin.
Wahyudin melihat PPP sangat terpuruk kondisinya saat ini. Pada 2019, PPP hampir tidak lolos parlementary treshold (PT) dan survei hari ini partai berada elektabilitas 1,7 persen.
"Kami takut PPP hilang di 2024. Tentunya kami yakin bahwa Bapak Presiden pun tidak ingin PPP tinggal sejarah dan PPP hilang di tangan Suharso Monoarfa,” ungkapnya.
Pada 2019, PPP hampir tidak lolos parlementary treshold (PT) dan survei hari ini, elektabilitas partai berada di 1,7 persen.
- Rusli-Johari Jelaskan Alasan Ingin Bangun Islamic Center & Rumah Tahfiz di Anambas
- PPP DKI Akan Tindak Tegas Oknum yang Mengatasnamakan Partai di Pilkada Jakarta
- Ribuan Kader PPP Meriahkan Pelantikan Prabowo-Gibran di Acara Pesta Rakyat
- Representasi Kekuatan Politik Islam, PPP Siap Ikut Perkuat Pemerintahan Baru
- Mardiono Minta Kader PPP Menangkan Nurhayati-Muslim di Pilkada Tasikmalaya
- Refly Harun soal Pembubaran Diskusi FTA: Si Rambut Kuncir Bukan OTK, Jelas Berafiliasi ke Mana