Massa Huzrin Lari ke Mantan Wako
Minggu, 04 April 2010 – 06:26 WIB
Kepada pendukungnya, Nyat menjanjikan sebuah kepemimpinan yang pro rakyat. "60 persen APBD untuk rakyat, sisanya untuk aparatur. Kita wujudkan pendidikan gratis, kesehatan gratis dan meningkatkan pelayanan," katanya. Nyat berjanji mewujudkan aparatur yang bebas KKN. Nyat juga berjanji masyarakat. "Buat apa APBD untuk rakyat mencapai 60 persen kalau aparaturnya korup" ini memang berat, namun harus dilaksanakan," tegasnya. Nyat menjelaskan, ia siap melanjutkan wilayah Kepri sebagai kawasan FTZ. "Kita cairkan FTZ yang membeku," imbuhnya.
Baca Juga:
Nyat Kadir pun berencana mulai melakukan kunjungan-kunjungan ke berbagai daerah di kepri mulai 5 April mendatang. "Tanggal 5 bergerak ke Lingga, tanggal 8,9 dan 10 ke Karimun, Tanjungbatu dan Moro," katanya. Nyat mengaku optimis dengan suara dari daerah. "Pilgub lalu, Karimun menyumbang suara yang banyak, tahun ini pun optimis bisa tercapai kembali. Begitu pun dengan daerah lain," tuturnya.
Nyat Kadir sebagai calon gubernur yang diusung PKS diundang ke DPP PKS untuk melaksanakan silaturahmi, Jumat (2/3) lalu di Jakarta. Semua cagub, cawako, cawabub serta gubernur, bupati dan walikota terpilih yang diusung PKS turut ambil bagian. Untuk para calon, DPP mengharapkan kandidat yang diusung PKS harus menang. "Dalam pertemuan itu juga ada pembicaraan tentang stategi pemenangan," ujarnya. Hanya saja, dia tidak mau membeberkan strategi apa yang dimaksudkan.(vie/sam/jpnn)
SEKUPANG-- Setelah bakal calon Gubernur Kepri Huzrin Hood dinyatakan tidak lolos persyaratan, massa pendukung mantan tokoh pembentukan Provinsi Kepri
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Teriakan 'Ganti Bupati' Menggema di Kampanye Akbar Paslon 02
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center