Massa Liar Dekati Lokasi Munas Golkar, Pecalang Siap Menghadang
jpnn.com - NUSA DUA - Ratusan massa yang menggunakan belasan bus terpantau berdatangan ke kawasan Nusa Dua, Bali yang menjadi lokasi Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar, Minggu (30/11) petang. Dari informasi yang beredar, mereka adalah massa yang akam mengelar aksi demonstrasi menolak munas yang akan dibuka pukul 20.00 waktu Indonesia bagian tengah (WITA) itu.
Berdasarkan pantauan di gerbang masuk The Westin Hotel yang menjadi lokasi munas, massa yang diperkirakan ratusan sudah terlihat berjarak sekitar 500 meter dari gerbang utama hotel yang dijaga para pecalang. Selain itu ada pula petugas dari Pola Bali.
Pihak penyelenggara munas sudah mengerahkan ribuan pecalang yang berpakaian serba hitam. Mereka berjaga di sekeliling hotel, depan lobi utama dan di dalam area Munas.
Para pecalang yang ditemui wartawan mengaku menerima siapapun tamu yang datang asal tidak membuat keributan. "Kami welcome, kami tidak mau ribut-ribut, kami hanya ingin menjaga," kata salah seorang pecalang.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, perwakilan pecalang sudah meminta kepolisian berjaga di barisan terdepan pintu masuk hotel. Itu supaya tidak terjadi bentrok bila massa yang belum teridentifikasi itu mendekati lokasi Munas.
Sementara Bendahara Umum Golkar Setya Novanto berharap munas partainya bisa berjalan dengan tertib dan aman. Dia juga mengaku belum mengetahui siapa yang mengirim massa mendekati lokasi munas tersebut.
"Kita harapkan suasana kondusif tidak terjadi lagi (bentrok seperti di DPP). Tidak tahu siapa yang kirim gerakan massa. Kita yakin semua perbedaan hal yang dinamis, kalau sama-sama keluarga besar (Golkar) bisa disatukan kembali," harap Ketua DPR itu.(fat/jpnn)
NUSA DUA - Ratusan massa yang menggunakan belasan bus terpantau berdatangan ke kawasan Nusa Dua, Bali yang menjadi lokasi Musyawarah Nasional (Munas)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Kubu Harun-Ichwan Minta MK Klarifikasi Soal Akun Ini
- Sahroni Minta Polisi Permudah Mekanisme Pelaporan Kasus, Jangan Persulit Korban
- Mardiono Jadikan Harlah ke-52 PPP Sebagai Momentum Bertransformasi Lebih Baik