Massa NU Tolak Sekolah 5 Hari, Beberapa Petinggi PKB Ikut Gabung
jpnn.com, INDRAMAYU - Giliran massa Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Indramayu, Jabar, melakukan aksi unjuk rasa menolak kebijakan sekolah lima hari, Kamis (24/8).
Ribuan massa yang terdiri dari kader NU, mahasiswa dan pelajar meminta agar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2013 tentang Hari Sekolah dicabut.
Petinggi NU dan PKB ikut aksi, antara lain Ketua PCNU Kabupaten Indramayu, H Juhadi Muhammad; Ketua DPC PKB Indramayu, H Abas Assafah MSi; Ketua Fraksi PKB DPRD Indramayu, Ahmad Mujani Nur SHI; anggota FPKB DPRD Indramayu H Azun Mauzun, Dalam SH KN, dan H Ahmad Khudaefah, serta masih banyak tokoh lainnya.
Aksi dimulai dari Gedung Dakwah NU di Jalan Jenderal Gatot Subroto. Dari titik kumpul ini, massa yang mengusung berbagai spanduk, poster dan panji-panji kebesaran NU maupun Merah Putih, melakukan longmarch menuju Gedung DPRD di Jalan Jenderal Soedirman.
Ruas jalan ini pun tidak bisa dilalui kendaraan karena dipenuhi lautan manusia. Di bawah penjagaan ketat anggota polisi dari Polres Indramayu, perwakilan massa satu per satu melakukan orasi melalui pengeras suara, dari atas mobil bak terbuka yang mengangkut sound system.
Sayang, di DPRD tidak ada satu pun perwakilan anggoat DPRD yang bisa menemui perwakilan massa, dengan alasan sedang tugas luar. Massa akhirnya melanjutkan longmarch menuju pendopo Kabupaten Indramayu.
Bahkan massa bisa masuk pintu gerbang depan pendopo dan langsung memenuhi alun-alun. Mereka kembali melakukan orasi satu persatu secara bergantian, dan meminta Bupati Indramayu keluar untuk menemui mereka.
Namun karena bupati sedang ada tugas di luar, massa hanya bisa ditemui Asda II Setda Indramayu, H Susanto BAE S Sos didampingi Kepala Dinas Pendidikan Indramayu, DR HM Ali Hasan MSi.
Giliran massa Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Indramayu, Jabar, melakukan aksi unjuk rasa menolak kebijakan sekolah lima hari, Kamis (24/8).
- 10 Ribu Tabung Gas Elpiji Oplosan Hasil Sitaan di Indramayu Dibawa Polda Jabar ke Bandung
- Bupati Nina Agustina Anggarkan Rp 13 Miliar untuk Guru Madrasah, Jadi yang Terbesar di Indonesia
- Begini Misi Lucky Hakim untuk Membangun Indramayu
- Tumit Zaytun
- Pengamat: Bupati Nina Agustina Pemimpin Perempuan yang Tangguh
- Gerindra Indramayu Tolak Lucky Hakim Jadi Calon Bupati, Dianggap Tak Punya Etika