Massa Pro Prabowo-Hatta Kencingi Logo CSIS

jpnn.com - JAKARTA - Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Penyelamat Pemilu (APP) menggeruduk kantor lembaga penelitian Centre For Strategic and International Studies (CSIS), di Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Selasa (19/8). Massa itu sebelumnya melakukan unjuk rasa di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam aksinya, mereka berteriak meminta CSIS dibubarkan dan memaksa masuk ke dalam kantor. Menurut mereka, CSIS merupakan lembaga antek-antek asing yang sedang berupaya menghancurkan bangsa.
"Ini merupakan aksi dari sebagian relawan (Prabowo-Hatta) yang kecewa dengan CSIS," kata Juru bicara Prabowo-Hatta Andre Rosade kepada wartawan di lokasi unjuk rasa, Selasa (19/8).
Andre mengatakan, kedatangannya ke tempat aksi massa APP ini untuk mengawal dan memastikan aksi unjuk rasa berjalan damai dan tidak melakukan tindakan anarkis.
"Intinya mengawal agar para demonstran tidak Rusuh di CSIS. Tidak melakukan atau bertindak anarkis," tutur Andrew.
Menurut pantauan Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN), ratusan massa APP sempat mendorong-dorong gerbang kantor CSIS. Namun upaya tersebut tak mampu dilakukan karena kantor CSIS dijaga ketat barikade aparat kepolisian.
Tak mampu memasuki gedung CSIS, logo CSIS yang terpampang tepat di kantor itu juga dilempari telor busuk oleh massa APP. Bahkan tampak beberapa anggota APP mengencingi logo itu.
"Kita minta supaya dirubuhkan saja gedung CSIS ini," teriak seorang orator. (ihs/rus)
JAKARTA - Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Penyelamat Pemilu (APP) menggeruduk kantor lembaga penelitian Centre For Strategic and International
- Gandeng Komdigi, Mentrans Iftitah Ingin Transformasi Transmigrasi Lebih Dikenal Publik
- Beralih ke Produk Tembakau Alternatif Bisa Jadi Opsi Bagi Perokok Konvensional
- Komisi II DPR: BKD Jateng Bersalah atas Gagalnya 592 Lulusan PPG di Seleksi PPPK
- Jujurlah, Apa Alasan Pengangkatan PPPK 2024 Maret 2026? Ada 3 Hal Harus Dijelaskan
- Mentrans Iftitah Gandeng Komdigi demi Optimalkan Transformasi Transmigrasi
- Keluarga Gamma Rizkynata: Hukuman Aipda Robig Harus Maksimal, Jangan Dikurangi!