Master Melon
Oleh Dahlan Iskan
"Mahalnya harga rumah itu akibat kerakusan pengusaha real estate. Mereka cari untung terlalu besar," tulis koran itu.
Tudingan itu langsung mengarah ke Li Ka-shing. Pengusaha real estate terbesar di sana. Nama Li Ka-shing terang-terangan ditulis di situ.
"Seharusnya Pemerintah Hong Kong mencabut hak atas tanah yang telah diberikan ke Li Ka-shing," kata Harian Rakyat.
Sikap koran seperti itu dipercaya sebagai sikap pemerintah Tiongkok.
"Ambil tanah-tanah itu. Bangun perumahan rakyat".
Sengatan pada konglomerat terbesar Hong Kong itu langsung menimbulkan rumor hebat. Bahwa diam-diam Li Ka-shing mendukung demo. Bahwa hubungan Li Ka-shing dengan Pemerintah Tiongkok lagi kurang baik.
Sebenarnya itu sudah bisa dibaca sejak tahun lalu. Setidaknya, saya membacanya begitu.
Ups, bahkan sebenarnya sejak dua tahun lalu.