Master Parulian Sebut Pihaknya Hanya Berniat Membantu Kelangkaan Migor
jpnn.com, JAKARTA - Terdakwa kasus minyak goreng, Master Parulian Tumanggor mengatakan perusahan sawit berupaya membantu pemerintah mengatasi kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
Hal ini disampaikan Tumanggor saat menjalani pemeriksaan sebagai terdakwa kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pemeberian fasilitas izin ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya, termasuk minyak goreng periode 2021-2022.
Saat terjadi kelangkaan minyak goreng, kata Tumanggor, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indra Sari Wisnu Wardhana menggelar pertemuan dengan beberapa perwakilan perusahan.
Dalam pertemuan itu, Wisnu menyatakan ke beberapa perusahaan minyak goreng soal kelangkaan di sejumlah wilayah, salah satunya di Papua.
Tumanggor pun menyatakan diri siap untuk mendukung pemerintah mengatasi kelangkaan ini.
Tumanggor menyarankan pemerintah untuk menyiapkan pesawat Hercules milik TNI AU agar distribusi minyak goreng bisa tiba tepat waktu. Sebab, bila menggunakan kapal dari Surabaya menuju Papua bisa menghabiskan waktu sekitar 20 hari.
"Wilmar, Musim Mas, sama Sinar Mas kalau tidak salah, ikut partisipasi,” kata Tumanggor di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Kamis (15/12).
Menurut Tumanggor, saat itu seluruh perusahaan CPO memang berniat membantu pemerintah secara sukarela.
Tumanggor pun menyatakan diri siap untuk mendukung pemerintah mengatasi kelangkaan migor..
- Ahli Hukum Pidana Bicara Soal Mens Rea di Sidang Dugaan Sumpah Palsu
- Sempat Bawa Uang 25 Juta, Penabrak Maut Marisa Bersimpuh Minta Maaf di Meja Hijau
- 5 Pilihan Minyak Goreng yang Aman untuk Penderita Kolesterol Tinggi
- Tercatat dalam Sistem E-Mas, Crazy Rich Budi Said Lakukan 149 Transaksi Mencurigakan
- Ini Dampak Mogok Massal Hakim di PN Bale Bandung
- Terungkap dalam Sidang, Biaya Pemurnian di Smelter Swasta Lebih Murah dari PT Timah