MasterChef Australia dan Pendidikan Indonesia

Menurut saya apa yang digambarkan di acara itu menggambarkan sebuah hasil pendidikan negara ini, demikian juga apa yang digambarkan oleh acara MasterChef Indonesia.
Beruntung saya sempat menyaksikan MasterChef versi Australia dan versi Indonesia, dan dari situlah saya memulai beberapa refleksi saya mengenai pendidikan kita berikut ini:
Ketika peserta pertama kali hadir di acara MasterChef Australia, para juri (biasanya ada 3 juri tetap di acara itu) akan menyambut dengan hangat dengan kata-kata positif dan semangat yang membuat para peserta exciting untuk mengikuti perlombaannya.
Para juri MasterChef Australia termasuk diantaranya koki terkenal dunia Marco Pierre White (baju putih). (MasterChef AU)
Para juri akan memotivasi bahwa seluruh peserta yang ada di ruangan ini semua memiliki kesempatan sama menjadi pemenang dan bertarung menaklukkan diri sendiri untuk menjadi terbaik. Suasananya terasa hangat, positif dan bersemangat.
Berbeda ketika saya menyaksikan acara MasterChef Indonesia, ketiga juri yang ada terlihat memasang muka angker, persis seperti kakak senior yang sedang melakukan MOS di Indonesia.
Pada masa-masa awal kedatangan peserta, terasa sekali suasana tegang yang dibangun di ruangan para peserta baru yang akan bertanding.
Kompetisi memasak MasterChef Australia yang baru berakhir penayangannya Senin (27/7/2015), menarik perhatian warga Indonesia di Australia. Pasalnya,
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya