Masuk Bursa, Bali United Susul Jejak Tim Raksasa Asal Tiongkok

jpnn.com, DENPASAR - Tepat saat pertandingan kontra Persija Jakarta di leg pertama babak delapan besar Piala Indonesia 2018 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat (26/4) kemarin, Manajemen Bali United memperkenalkan kepada publik saham mereka yang akan dilepas di lantai bursa sebanyak 33,33 persen.
Jika ditotal, Bali United akan menawarkan sahamnya sebanyak dua miliar lembar saham dengan harga Rp 155 - Rp 175 per saham.
Seandainya Bali United berhasil menjual seluruh sahamnya yang dilempar ke publik, maka Serdadu Tridatu akan mendapatkan dana segar kurang lebih sebesar Rp 310 miliar.
BACA JUGA: Dibungkam Bali United, Persija Ulang Memori Buruk 2018
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (Persero) menunjuk PT Buana Capital Sekuritas dan PT Kresna Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam initial public offering (IPO) kali ini.
Yang menarik adalah Bali United menjadi klub pertama di Asia Tenggara yang melakukan IPO dan yang kedua di Asia setelah klub raksasa Tiongkok Guangzhou Evergrande.
Lalu apakah bisnis seperti ini sangat menjanjikan untuk Bali United dan para investor ditengah belum stabilnya perekonomian Indonesia dan masih carut marutnya sepakbola Tanah Air?
Lalu apakah Bali United bisa disebut sebagai bench mark industri sepakbola Indonesia? "Mungkin kami menjadi trend setter agar klub lainnya bisa terinspirasi dari kami sehingga bisa go public.
Manajemen Bali United memperkenalkan kepada publik saham mereka yang akan dilepas di lantai bursa sebanyak 33,33 persen.
- Liga 1: Evaluasi OKS Setelah Persis Ditahan Imbang Bali United
- Persis Solo Tak Terkalahkan dalam 5 Laga Beruntun, Cek Klasemen Liga 1
- Boris Kopitovic Berambisi Bawa Bali United Bekuk Persita
- Pekan ke-24 Tuntas, Ini Klasemen Sementara Liga 1
- Barito Putera Kalahkan Bali United 3-1
- Menang dari PSS Sleman, Bali United Mengancam Persebaya di Klasemen Liga 1