Masuk Bursa, Sido Incar Pasar Dunia
jpnn.com - JAKARTA - Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Produsen produk kesehatan herbal ini menjadi perusahaan ke 31 yang melakukan Initial Public Offering (IPO) sekaligus penutup listing di bursa tahun ini.
Hadirnya SIDO menjadi kado bagi BEI karena target mendatangkan 30 emiten baru di sepanjang tahun ini terlampaui dan secara total sudah ada 484 emiten di bursa saham dalam negeri.
"Emiten yang melantai hari ini adalah emiten ke 31 yang dicatatkan tahun ini. Rekor baru sejak tahun 2001," ujar Direktur Utama BEI, Ito Warsito, di gedung BEI, kemarin.
Saham SIDO pada hari perdananya di lantai bursa ditutup menguat 120 poin (20,69 persen) ke level 700 dari harga pembukaan 580 per saham. Awal pembukaan disaksikan para direksi BEI dan jajaran direksi SIDO, saham perusahaan dengan produk andalan Tolak Angin itu langsung naik ke harga Rp 680, sempat turun ke 640, bertahan di level itu dan terus perlahan menguat sampai akhir perdagangan.
Presiden Direktur PT Kresna Graha Sekurindo Tbk Michael Steven selaku penjamin emisi mengatakan saham SIDO memang direspon positif oleh investor. Terlihat dari hasil pooling penawaran awal (bookbuilding) yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 11,4 kali.
"Itu kelebihan pooling dari retail investor. Sementara investor dari institusi kelebihan permintaan 6 sampai 7 kali. Institusinya campuran asing dan lokal," ucapnya.
Dalam IPO-nya SIDO menawarkan sebanyak 1,5 miliar saham baru atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dari aksi ini perseroan mengantongi dana segar senilai Rp 870 miliar.