Masuk Kawasan Merah, Pusat Kota Direlokasi

Dibentuk Dewan Pengawas Bangunan

Masuk Kawasan Merah, Pusat Kota Direlokasi
foto :frizal-jp
Dia menjelaskan, ide relokasi pusat Kota Padang juga akan diikuti dengan relokasi seluruh kawasan merah di sumbar. Berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi (Dispertamben) Sumbar. Data resmi itu menyebutkan, 31,91 persen wilayah di Sumbar merupakan daerah yang secara umum memiliki kerentanan tanah tinggi untuk terjadi gerakan tanah (gertan) berukuran besar sampai kecil atau wilayah merah. Kemudian, 28,51 persen merupakan daerah dengan kerentatan gertan menengah, 19,85 persen rendah dan 19,73 persen saja berkerentanan sangat rendah.

Selain kawasan yang terkena dampak gempa, tindakan tegas perlu diambil pemerintah setempat untuk daerah lain yang belum terkena dampak. "Prioritas utama adalah relokasi seluruh kawasan merah di Sumbar itu. Jangan sampai terjadi lagi baru kita bertindak. Kepada masyarakat, kita harapkan untuk paham dengan kondisi ini,” lanjut Gamawan.

Dia pun akan bertindak tegas. Masyarakat yang masih tinggal di daerah rawan longsor akan dipaksa pindah ke lokasi yang lebih nyaman dan aman. Momentum bencana gempa 7,9 Skala Richter dan sederetan dampaknya diharapkan dapat membuat masyarakat lebih paham bahaya yang akan menimpa mereka. Sikap tegas ini, harus dilihat sebagai hal positif. Katanya, berdasarkan amanat pembukaan UUD 1945 untuk melindungi keselamatan seluruh warga negara, maka pemerintah setempat bisa saja melakukan paksaan kepada warga yang menolak direlokasi dengan pertimbangan membahayakan keselamatannya.

Rencana relokasi ini, kata Gamawan belum akan dilakukan dalam waktu dekat. Namun, mulai saat ini, pemkab/pemko harus mulai memberikan pemahaman kepada warganya untuk direlokasi ke kawasan yang lebih nyaman dan aman. Setelah kondisi agak kondusif, relokasi baru bisa kita lakukan. "Paling tidak setelah dua atau tiga bulan ini,” ujarnya.

PADANG -- Sebagian besar gedung perkantoran di Kota Padang luluh lantak dirobohkan gempa bumi. Jika gedung-gedung milik pemerintah itu dibangun lagi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News