Masuk ke Sarang Izzudin Al Qassam, Sayap Militer Hamas (3-Habis)

Latihan Senjata di Sela Hidup Normal Kerja atau Belajar

Masuk ke Sarang Izzudin Al Qassam, Sayap Militer Hamas (3-Habis)
Foto: Kardono Setyo/JAWA POS
Rekrutmen anggota brigade Al-Qassam dilakukan dengan tertutup. Alih-alih mengumumkannya secara terbuka dengan memasang selebaran ''rekrutmen anggota baru", hal itu sepenuhnya ditentukan oleh pimpinan tashkeel setelah koordinasi di tingkatan fasheel.

Hamzah kemudian menjelaskan, untuk menjadi anggota Al-Qassam harus menjadi anggota Hamas dulu. ''Kemudian harus aktif di liqa' (kelompok kajian di masjid),'' urainya. Setelah itu, para anggota Al-Qassam yang sudah menjadi murabbi (guru, Red) memantau satu per satu anggota liqa'-nya. ''Yang terlihat memenuhi syarat, itulah yang kami tawari menjadi anggota baru,'' tambahnya.

Apa kriteria memenuhi syarat itu? Yang pertama, minimal hafal 15 juz Alquran, pengetahuan soal hadis dan sunah rasul yang mumpuni, dan yang terpenting track record di lingkungannya tidak buruk. ''Sebelum kami tawari masuk menjadi anggota baru, kami sudah melakukan penelitian terlebih dulu di lingkungannya. Kalau tidak baik, tentu saja tidak akan kami rekrut,'' urainya.

Selanjutnya, anggota tersebut mendapatkan pelatihan kemiliteran secara berjenjang mulai dasar, menengah, hingga ke tingkat ahli. Namun, jangan dibayangkan pelatihan tersebut berlangsung intensif tiga tahun, misalnya, seperti lazimnya akademi militer. ''Karena anggota kami juga masih mempunyai kehidupan 'normal' seperti pelajar dan pekerja, pelatihannya pun bertahap. Misalnya, tiga hari di akhir pekan, atau seminggu penuh bila ada libur. Menyesuaikan waktunya,'' ucapnya.

Hamas bilang nyawa mereka tidak murah, karena terseleksi dari mujahid pilihan. Untuk rekrutmen anggota, track record mutlak dipentingkan. Bila menonjol,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News