Masuk Polisi Diusulkan Bisa Baca Al-Quran
Rabu, 16 Januari 2013 – 09:30 WIB
Penandatangan MoU kemarin antara lain, dengan Unsyiah, Dinas Pendidikan, Pengacara, Ikatan Dokter, dan Persatuan Wartawan (Pers). Setiap penerimaan dan pengelolaan selama ini, kata Kapolda, treknya sudah benar, namun tetap saja masih mendapat kritikan. "Pengelolaan yang betul saja belum tentu diterima dengan baik, apalagi yang salah,"ungkap Irjen Herman Effendi.
Baca Juga:
Kapolda juga mengakui, mungkin dulu penerimaan ada yang coba-coba mendekati pejabat polisi. Biasanya melalui Propam, ajudan-ajudan, Spri Kapolda, dan Spri Kapolres. "Dan kepada istristri polisi tolong beritahu suaminya agar tidak mencoba-coba. Saya minta kepada Propam kalau ketemu ambil dan proses," pintanya.
Sekarang ini, Kapolda menginginkan agar generasi polisi kedepannya bisa berkualitas dan unggul. Dan hasilnya itu akan nampak 10 - 20 tahun ke depan."Memang apa yang kita lakukan tidak mulus, sebab, banyak godaan-godaan tetap saja ada. Bukan sombong, bahwa kinerja selama ini sudah benar. Kalaupun toch ada, namun diupayakan tidak boleh lagi terjadi," ungkapnya.
Kapolda juga mengajak seluruh masyarakat dan stake holder sebagai pengawas agar sama-sama mengawasi panitia. "Sekali lagi saya tidak segan-segan untuk menindak," tegas Kapolda.
BANDAACEH--Kapolda Aceh Irjen Herman Effendi menyinggung tentang wacana penerimaan anggota Polri di Aceh wajib bisa baca Al-Quran. Menurut Kapolda
BERITA TERKAIT
- Pakar Minta PAM JAYA Perbanyak Reservoir Komunal
- Sambut Musim Tanam 2025, Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia di Sultra
- Promo Akhir Tahun, KAI Daop 8 Surabaya Beri Diskon Tiket untuk 4 Perjalanan Kereta Jarak Jauh
- Pesan Irjen Hadi kepada Personel Polda NTB: Jauhi Perbuatan Tercela yang Dapat Menodai Institusi
- Kebakaran Melanda Tempat Penitipan Sepeda Motor di Kudus, Kerugian Ratusan Juta Rupiah
- Kasus Perselingkuhan Suami Disetop Polisi, Istri Pejabat OKU Selatan Minta Keadilan