Masuk Sekolah 18 Mei, Maksimal 10 Siswa per Kelas, Sudah Boleh ke Salon
jpnn.com, BRUSSELS - Pemerintah Belgia akan berencana melonggarkan aturan lockdown (karantina wilayah) secara bertahap mulai 4 Mei.
Belgia merupakan salah satu negara yang terdampak pandemi COVID-19 paling parah.
Saat ini lockdown masih diberlakukan, kecuali toko-toko yang menjual makanan, perkakas rumah tangga, pertamanan dan obat-obatan.
Sebagian besar masyarakat diperbolehkan bekerja hanya dari rumah.
Perdana Menteri Sophie Wilmes pada konferensi pers, setelah melakukan pembahasan selama tujuh jam, pada Jumat (24/4), mengatakan, "Sekarang saatnya untuk memandang ke masa depan."
"Tapi COVID belum menghilang, virus itu masih berada di sekitar kita dan membahayakan penduduk. Sangat penting bahwa langkah-langkah keselamatan dipatuhi selama periode penutupan ini."
Wilmes mengatakan Belgia akan perlu melakukan 25.000 sampai 30.000 uji COVID-19 per hari agar dapat mencabut lockdown.
Pelacakan kontak orang-orang yang tertular virus tersebut akan dijalankan oleh sebuah tim baru beranggotakan 2.000 orang.
Di negara ini, aturan lockdown pencegahan virus corona COVID-19 akan diperlonggar, anak-anak mulai sekolah 18 Mei.
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Timnas Belgia Tampil Mengecewakan di Piala Eropa & Nations League, Sang Pelatih Dipecat
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Dunia Hari Ini: Belgia Memberikan Perlindungan Hak Bagi Pekerja Seks