Masuk Surga
Oleh: Dahlan Iskan
Itu berubah total sejak reformasi 1998. PWI bukan lagi satu-satunya organisasi wartawan.
Untuk menerbitkan koran juga tidak perlu lagi izin, apalagi sekadar rekomendasi. Ibarat polisi, PWI tidak punya senjata lagi.
Kini pun dewan kehormatan masih bisa menindak wartawan, tetapi tidak membawa dampak apa-apa. Wartawan bisa kehilangan pekerjaan hari itu, tetapi besoknya sudah bisa bekerja di media yang lain lagi.
"Bahkan bisa bikin medianya sendiri," ujar seorang wartawan peserta seminar.
Kegundahan seperti itulah yang dialami IDI sekarang.
PWI sudah gundah selama 23 tahun. Sudah kebal. Belum juga menemukan cara baru. Sudah move on tetapi belum bisa disebut move forward, apalagi move up.
Saya sudah lupa ini seminar serupa yang ke berapa, saking banyaknya.
Saya salah duga. Saya bicara pendek lantaran mengira waktu terbanyak akan dipakai untuk menyerang saya. Terutama sejak saya menulis 'PWI sudah kehilangan gigi' di Disway berjudul IDI PWI.
Sejumlah wartawan mengenakan kaus putih. Di dada mereka tertulis huruf-huruf besar Wartawan PWI Semua Masuk Surga. Di bawahnya ditambahkan tulisan kecil...
- Unggul Versi Quick Count, Khofifah-Emil Dapat Ucapan Selamat dari Jokowi
- Kenali Bahaya Radang Paru-Paru, Simak Info Pengobatan yang Tepat dari IDI Grobogan
- Tips Cara Mengobati Asma dari IDI Cilacap
- Mabuk Dhani
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono