Masukan Penting Bagi KPK dari Prof Romli dan Ahmad Aron, Begini
Dia juga mengingatkan upaya pemberantasan tindak pidana korupsi seharusnya tidak hanya bertumpu pada KPK.
Menurutnya, peran serta presiden hingga masyarakat sangat penting untuk mencegah tindak pidana korupsi terjadi di Indonesia.
"Perlu ada penguatan pada pemberantasan korupsi mulai dari presisen sampai ke bawah," katanya.
Sementara itu, Prof Romli Atmasasmita menilai upaya represif berupa penegakan hukum yang dilakukan KPK selama ini belum maksimal.
"Pengembalian uang negara jauh lebih kecil dari uang yang dikeluarkan. Pemasukan uang KPK dari hasil korupsi hanya Rp 728 miliar."
"Sementara biaya negara untuk operasional KPK Rp 3 triliun setahun. Saya rasa pemberantasan korupsi secara represif tak signifikan," katanya.
Prof Romli mengingatkan pentingnya ada perubahan pola pemberantasan tindak pidana korupsi KPK di bawah pimpinan Firli Bahuri.
"Langkah pencegahan justru lebih efektif. Pemberantasan harus jalan terus, tetapi pencegahan harus diutamakan. Semoga KPK era Firli (Bahuri) mementingkan transparan, akuntabilitas dan tidak mementingkan popularitas," pungkas Prof Romli.(gir/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Prof Romli dan Ahmad Aron menyampaikan masukan penting bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Penetapan Tersangka Hasto Politisasi Jelang Kongres PDIP? KPK Bilang Begini
- Sekjen PDIP Hasto Jadi Tersangka, Pengamat: KPK Harus Beri Penjelasan Terbuka
- Germas PP Minta KPK Proses Bupati di Jateng Ini
- Hasto Jadi Tersangka, Guntur Romli: PDIP Makin Ditekan, Makin Melawan
- KPK Tetapkan Sekjen PDIP Hasto Sebagai Tersangka
- Kabar Hasto Ditetapkan Tersangka KPK, Guntur Romli Singgung Kriminalisasi Hukum