Masukkan Materi Etika Suporter di Sekolah Dasar
Cara Kroasia Memberantas Kerusuhan Sepak Bola dan Rasisme
Minggu, 12 Oktober 2008 – 20:33 WIB
ZAGREB - Kerusuhan sepak bola dan rasisme menjadi muka buruk sepak bola Kroasia. Untuk memberantasnya, dunia pendidikan formal dilibatkan. Sepak bola bukan hanya olahraga di Kroasia. Kerusuhan suporter dan pemain dalam pertandingan Dinamo Zagreb melawan Red Star Belgrade pada Mei 1990 membuat semangat perlawanan Kroasia kepada Yugoslavia semakin tinggi. Hingga akhirnya merdeka setahun kemudian. Dalam tiga tahun terakhir, federasi setidaknya membayar denda senilai 200 ribu francs akibat serentetan tindakan tidak sportif suporter asal Kroasia, baik di dalam maupun di luar negeri. Termasuk memicu kerusuhan di Malta, Hungaria, dan ketika Kroasia bentrok melawan Turki di kuarter final Piala Eropa 2008.
Namun, ketika sudah merdeka, kerusuhan itu ternyata belum juga sirna. Jika Mei 1990 Zvonimir Boban dianggap pahlawan karena menyerang polisi Yugoslavia yang menangkap fans Dinamo, kini fans Kroasia malah menyerang polisi di negara mereka sendiri.
Federasi Sepak Bola Kroasia baru dikenai denda USD 26.620 oleh Komisi Disiplin FIFA atas ulah suporternya yang berbuat rasis saat timnas Kroasia dipermalukan Inggris 1-4 pada babak kualifikasi Piala Dunia 2010 Afsel, 10 September lalu, di Zagreb.
Baca Juga:
ZAGREB - Kerusuhan sepak bola dan rasisme menjadi muka buruk sepak bola Kroasia. Untuk memberantasnya, dunia pendidikan formal dilibatkan. Sepak
BERITA TERKAIT
- Real Madrid Tumbang di Markas Liverpool, Rekor Minor Tercipta
- Liverpool Vs Real Madrid: 10 Pemain Absen Termasuk Vinicius
- Indonesia Masters 2025: Ginting Bicara Kenangan
- Banjir Pelatih Asing di Piala AFF 2024, Hanya Ada 1 Lokal
- Luar Biasa! 2 Pemain Non-Pelatnas PBSI Lulus BWF World Tour Finals 2024
- Begini Persiapan Megan C Sutanto Menuju Laga Olimpiade