Masukkan Seribu Penonton Gratis demi 50 Ribu Fans di Dalam
Benar saja, hari itu ada sekitar 20 ribu orang yang ingin membeli tiket. Tim Taye pun kewalahan. "Kami tidak menduga sebanyak itu. Saya yakin siapa pun pasti kewalahan menghadapi 20 ribu calon penonton dalam waktu 3 jam," lanjutnya.
Saat show sudah dimulai, masih banyak calon penonton yang mengantre. Melihat kondisi itu, akhirnya mereka memutuskan untuk memasukkan calon penonton yang belum sempat membeli tiket tersebut tanpa tiket. Promotor sudah mengantisipasi hal itu, termasuk menyiapkan tempatnya.
"Nothing we can do. Itu satu-satunya jalan. Mereka bukan nggak punya uang buat beli tiket, tapi memang kami yang kewalahan. Lagi pula, show sudah setengah jalan. Anggap saja itu rezeki mereka," kata Taye.
Toh, para penonton gratisan tersebut menyaksikan aksi Metallica di luar pagar. Berbeda dengan penonton yang memiliki tiket. Ada sekitar seribu orang yang dimasukkan promotor di tengah show. Semua berjalan tertib.
Momen itu disikapi sangat hati-hati oleh promotor. Mereka tidak ingin kejadian Lebak Bulus terulang. Jadi, tidak boleh ada penanganan yang salah sekecil apa pun. Bayangkan jika seribu orang itu mereka tahan di luar.
"Bisa saja mereka marah, lalu membuat kerusuhan. Bisa-bisa show dihentikan di tengah jalan," katanya.
Padahal, 50 ribu orang sudah ada di dalam GBK. "Bisa-bisa saya digebukin orang satu GBK," sambung Taye.
Menyiapkan konser besar seperti Metallica membuat Taye dan timnya tidak bisa nyenyak tidur. Memang, mereka juga tidak memiliki waktu untuk tidur. Seminggu sebelum hari H, mereka mulai deg-degan. Semakin mendekati harinya, jantung berdenyut makin kencang. "Darah serasa nggak ada di tubuh. Kalau tahajud bisa tiap jam, saya sudah tahajud setiap jam. Segala macam bacaan zikir saya baca," ungkap Taye.
Kerusuhan konser Metallica 20 tahun lalu di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, tidak bisa dihapus dari ingatan. Namun, konser grup heavy metal legendaris,
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara