Masyaallah
Oleh Dahlan Iskan
Banyak kursi di pinggir jalan. Bisa makan sambil mejeng. Untuk yang berlalu-lalang. Atau bisa makan di lantai mana saja di bangunan-bangunan tua itu.
Itulah food center-nya Lahore. Kawasan ini mestinya akan indah. Dan menarik. Romantis. Kalau Pakistan sudah kaya kelak.
Untuk sementara ini ya begini dulu. Seadanya dulu. Toh kami datang di waktu malam. Sudah hampir jam 21.00 pula. Yang kumuh-kumuh sudah tertutup gelapnya malam. Toh penerangan listrik di Pakistan juga tidak terlalu terang.
Orang Pakistan suka makan malam agak larut. Pun waktu kami meninggalkan resto ini. Sudah hampir jam 12.00 malam. Masih banyak yang baru datang.
Sambil makan saya lebih banyak menatap penara Masjid Badshahi. Juga kubah-kubahnya.
Itulah masjid terbesar di Pakistan. Sebelum ada Masjid Faisal di Islamabad. Yang dibangun dengan dana Raja Faisal dari Saudi Arabia.
"Di sini jangan bilang bahwa masjid terbesar itu ada di Indonesia. Masjid Istiqlal. Mereka tidak akan percaya. Untuk urusan Islam Pakistan merasa tidak boleh kalah dari mana pun," ujar Ali Muhtadin, yang asli Bojonegoro itu.
Namun Masjid Badshahi memang hebat. Itulah masjid peninggalan kerajaan Islam Mughal (Mogul). Yang berpusat di Agra, India. Di abad ke 15.