Masyarakat Harus Jeli Cermati Isu Nutrisi dan Pangan di Tengah Pandemi
![Masyarakat Harus Jeli Cermati Isu Nutrisi dan Pangan di Tengah Pandemi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/04/25/ilustrasi-penggunaan-sarung-tangan-saat-berbelanja-di-tengah-pandemi-corona-foto-fox-news-16.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah mengimbau masyarakat agar lebih jeli dan bijak dalam mencermati isu nutrisi dan pangan di tengah pandemi Covid-19. Di sisi lain, pemerintah juga berupaya untuk mendukung penyebarluasan informasi kesehatan yang akurat demi menangkal hoaks.
Menurut Dra. Reri Indriani Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM pada periode Januari-Juli 2020, sekitar 5.800 produk pangan olahan telah direkomendasikan untuk di-takedown.
“Rekomendasi takedown diajukan BPOM terhadap sejumlah kategori produk pangan olahan, termasuk produk peningkat stamina tubuh dan produk yang mengklaim anti-Covid-19,” jelas Reri dalam webinar mengenai Isu Nutrisi di Tengah Pandemi: Cek Fakta di balik Berita, Jumat (28/8).
Sejak 2019, BPOM juga gencar menggagas Program Nasional 'Ayo Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, Kedaluwarsa) Sebelum Belanja'.
Karena itu, Reri berharap agar masyarakat mampu menjadi konsumen yang cerdas dan jeli dalam menangkal hoaks.
“Setiap produk yang telah memperoleh izin edar telah dievaluasi dan selalu diawasi BPOM, termasuk aspek keamanan, mutu, serta gizinya seperti air minum dalam kemasan, susu kental manis, dan lain sebagainya sehingga aman dikonsumsi,” jelasnya.
Terkait penyampaian informasi yang akurat, BPOM sambung Reri selalu menganjurkan masyarakat agar saring sebelum sharing. Dengan demikian, masyarakat lebih waspada dan tidak terjebak menjadi penyebar hoax.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran informasi kesehatan dan menggunakan sumber-sumber media sosial Kementerian Kesehatan, serta jaringannya," imbuh Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Dr. RR. Dhian Probhoyekti.
Masyarakat diharapkan mampu menjadi konsumen yang cerdas dan jeli dalam menangkal hoaks di tengah pandemi corona.
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Menekraf Dorong BPOM Bantu UMKM Tumbuh
- Minta Pengusutan Hoaks Tendensius ke Kapolri, PP GPA: Jika Dibiarkan Memicu Konflik
- Hanya Demi Popularitas, Konten Kreator Asal Malaysia Buat Informasi Palsu
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
- Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat