Masyarakat Ikut Menolak Holding Pegadaian

jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat yang mengatasknamakan aktivis prorakyat menolak holding Pegadaian yang digagas Kementerian BUMN.
Mereka menilai holding itu akan mengabaikan nasib rakyat kecil yang selama ini terbantu dengan kehadiran Pegadaian.
Kelompok Aliansi Rakyat Peduli BUMN (AR BUMN) memasang 1000 spanduk di Jabodetabek sebagai bentuk aksi penolakannya.
Koordinator ARP BUMN Jati Pramestianto ini juga akan mengajak kaum buruh, aktivis dan mahasiswa untuk bergabung menolak holding Pegadaian.
Menurut Jati, aksi holding tersebut sama saja dengan privatisasi terhadap Pegadaian. Selama ini, Pegadaian bersentuhan dengan usaha mikro dan melayani kebutuhan dana rakyat kecil.
"Saya khawatir hal itu akan mengubah fokus bidang usaha BUMN pembiayaan usaha mikro,” tegas Jati, dalam keterangannya, Kamis (11/3).
Jati mengatakan Pegadaian memiliki peranan penting dalam mendukung ekonomi kerakyatan karena turut melayani masyarakat yang tidak bisa dilayani oleh bank.
Pegadaian juga berperan penting dalam membantu mencegah masyarakat terjerat renternir. “Rakyat yang selama ini terbantu dengan Pegadaian khawatir nantinya akan ada frame bisnis yang berubah," tegasnya.
Masyarakat yang mengatasknamakan aktivis prorakyat ikut menolak holding Pegadaian.
- 1.440 UMKM di Sultra Terima KUR Rp182,4 M dari Bank Mandiri
- Di Webinar NARBO, Perum Jasa Tirta II Tegaskan Peran Strategis di Tingkat Asia
- Pegadaian Peduli, Beri Kenyamanan Beribadah di 50 Masjid Dengan Karpet Bersih
- TASPEN Rayakan 62 Tahun Penuh Kepedulian, Beri Bantuan Kursi Roda ke Peserta Pensiun
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April