Masyarakat Ikut Menolak Holding Pegadaian
jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat yang mengatasknamakan aktivis prorakyat menolak holding Pegadaian yang digagas Kementerian BUMN.
Mereka menilai holding itu akan mengabaikan nasib rakyat kecil yang selama ini terbantu dengan kehadiran Pegadaian.
Kelompok Aliansi Rakyat Peduli BUMN (AR BUMN) memasang 1000 spanduk di Jabodetabek sebagai bentuk aksi penolakannya.
Koordinator ARP BUMN Jati Pramestianto ini juga akan mengajak kaum buruh, aktivis dan mahasiswa untuk bergabung menolak holding Pegadaian.
Menurut Jati, aksi holding tersebut sama saja dengan privatisasi terhadap Pegadaian. Selama ini, Pegadaian bersentuhan dengan usaha mikro dan melayani kebutuhan dana rakyat kecil.
"Saya khawatir hal itu akan mengubah fokus bidang usaha BUMN pembiayaan usaha mikro,” tegas Jati, dalam keterangannya, Kamis (11/3).
Jati mengatakan Pegadaian memiliki peranan penting dalam mendukung ekonomi kerakyatan karena turut melayani masyarakat yang tidak bisa dilayani oleh bank.
Pegadaian juga berperan penting dalam membantu mencegah masyarakat terjerat renternir. “Rakyat yang selama ini terbantu dengan Pegadaian khawatir nantinya akan ada frame bisnis yang berubah," tegasnya.
Masyarakat yang mengatasknamakan aktivis prorakyat ikut menolak holding Pegadaian.
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar