Masyarakat Papua Bakal Terus Marah selama Freeport Tak Beres
jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Presiden untuk Kelompok Kerja Papua Lenis Kogoya menduga penyebab penembakan di Tembagapura, Papua, baru-baru ini adalah masih adanya persoalan terkait PT Freeport Indonesia. Menurutnya, aparat keamanan perlu melihat persoalan yang terjadi di Papua secara jernih.
"Kenapa masyarakat itu marah? Karena ada hal sesuatu yang belum beres, lebih khusus saya bicara masalah Freeport sampai hari ini," ujar Lenis di Istana Kepresidenan, Selasa (31/10) usai melaporkan masalah keamanan Papua kepada Presiden Joko Widodo.
Lenis mengaku setuju jika aparat keamanan memproses pihak-pihak di Papua yang melanggar hukum sesuai fakta di lapangan. Namun, dia juga mendorong TNI dan Polri di Papua bisa bekerja sama dan menggunakan pendekatan persuasif kepada masyarakat Papua.
Manurut Lenis, persoalan yang terjadi juga dipicu adanya ketidakberesan. Pemicunya antara lain kecilnya kontribusi Freeport terhadap masyarakat Papua.
Saat ini, 7 suku yang ada di Papua hanya diberikan 1 persen dari hasil tambang. Itu pula sebabnya Lenis yang juga kepala salah satu suku di Papua mendukung penuh divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.
"Jadi saya sangat setuju pemerintah punya ketegasan untuk divestasi 51 persen, saya setuju sebagai kepala suku," tambah Lenis.(fat/jpnn)
Staf Khusus Presiden untuk Kelompok Kerja Papua Lenis Kogoya menduga penyebab penembakan di Tembagapura baru-baru ini adalah masih adanya persoalan Freeport.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Seorang Pelajar SMKN 4 Semarang Meninggal Dunia, Diduga Ditembak Polisi
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Kompolnas Temukan Fakta Ini di Lokasi
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Terduga Pelaku Penembakan Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
- Pelaku Penembakan di Depok Jadi Tersangka