Masyhuri Sebut Arsyad Konseptor Surat ke KPU
Kamis, 01 Desember 2011 – 20:52 WIB
JAKARTA - Terdakwa kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK), Masyhuri Hasan, mengaku telah menyalin tanda tangan mantan Panitera MK, Zaenal Arifin Hoesin. Hal itu dilakukannya untuk menjawab surat KPU yang meminta penjelasan tentang putusan MK terkait hasil Pemilu Legislatif Dapil I Sulawesi Selatan. "Aturannya kan tiga hari. Awalnya saya beritahukan panggilan para pihak itu melalui surat, tapi ada yang tidak hadir. Saya diberitahu oleh Pak Jimly. Ini kan zaman sudah canggih, kamu email dulu, kamu fax dulu kan bisa. Nanti aslinya menyusul," ujarnya.
"Iya, saya memang mengcopy paste tanda tangan Pak Panitera (Zainal Arifin Hoesin, red)," kata Mashyuri saat bersaksi sebagai terdakwa dalam sidang lanjutan surat palsu MK, di PN Jakarta Pusat, Kamis (1/12).
Hanya saja, sambung Mashyuri, praktik copy-paste tanda tangan Panitera MK sudah berlangsung sejak zaman MK di bawah kepemimpinan Jimly Asshiddiqie. Hal itu ditujukan agar kegiatan administrasi di MK berlangsung cepat, karena penanganan perkara di MK untuk perselisihan hasil pemilu dibatasi oleh waktu.
Baca Juga:
JAKARTA - Terdakwa kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK), Masyhuri Hasan, mengaku telah menyalin tanda tangan mantan Panitera MK, Zaenal Arifin
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak