Mata Berkaca-kaca, Bu Susi Pudjiastuti Meminta Maaf
jpnn.com - JAKARTA - Susi Pudjiastuti meminta maaf kepada masyarakat Papua atas tragedi penyanderaan pilot pesawat Susi Air oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua.
Dia menyebutkan peristiwa itu berdampak pada operasional Susi Air, maskapai penerbangan miliknya, yang melayani rute-rute perintis di Papua.
"Sebanyak hampir 40 persen operasional Penerbangan di Papua terhenti. Secara spesifik, sebanyak 70 persen operasional penerbangan jenis porter menjadi terhenti. Hal, ini berdampak sejumlah tempat yang selama ini dilayani penerbangan perintis aksesnya menjadi terputus," kata Susi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/3).
Perempuan kelahiran 15 Januari 1965 itu menyebutkan penerbangan pesawat jenis porter bisa melakukan 30-40 penerbangan dalam sehari.
"Tentu itu mengganggu kegiatan dan suplai logistik dari masyarakat yang hidup di pegunungan," lanjut Susi dengan mata berkaca-kaca.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengatakan sebagai pemilik dan perintis Susi Air yang sudah melakukan penerbangan di Papua sejak 2006, saat ini tidak bisa maksimal dalam melakukan pelayanan.
"Tentu banyak penyebabnya. Satu, armada berkurang dengan dibakarnya pesawat kami, tahun lalu kami kehilangan satu sekarang satu. Kedua, kepercayaan diri di antara pilot-pilot kami tidak memungkinkan adanya penerbangan lagi di wilayah pegunungan," tuturnya.
Dia menepis rumor pilotnya, Mark Philip Mehrtens, merupakan pendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Dengan mata berkaca-kaca, bos Susi Air, Susi Pudjiastuti meminta maaf kepada masyarakat Papua. Simak kalimatnya.
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Brigadir Tri Yudha Gugur Dianiaya OTK, Aiptu Hidayat Terluka, Pistol Dibawa Kabur Pelaku
- Daftar UMP 2025 di 30 Provinsi, Papua Tertinggi Kedua Setelah Jakarta, Silakan Cek