Mata Budi Berkaca-kaca Mengenang 5 Rekannya yang Hilang saat Erupsi Gunung Merapi

Karena dia kehilangan lima rekan akibat bencana alam yang dahsyat itu.
“Kebetulan mereka semua itu dari Tagana,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Waktu itu Budi bisa selamat lantaran ia ada tugas di bawah. Ia dan rekan-rekan yang lain sedang menyiapkan posko pengungsian untuk para pengungsi yang masih tertinggal di atas.
Budi mengisahkan ketika erupsi 2010 masih banyak masyarakat yang belum sadar mengenai mitigasi bencana alam.
Bahkan ketika beberapa jam sebelum erupsi, ia dan sukarelawan yang lain masih harus menunggu sekelompok masyarakat yang menggelar tahlilan lebih dulu.
Kehilangan rekan seperjuangan ketika erupsi Merapi 2010 tentu memberikan trauma tersendiri bagi Budi.
Namun, panggilan hati dan keinginan untuk membantu masyarakat lebih besar dari rasa takut itu.
“Kalau takut pasti ada. Kalau orang tidak punya rasa takut, itu malah bahaya,” ujar pria asli Cangkringan ini.
Beberapa jam sebelum Gunung Merapi erupsi, masih ada sekelompok masyarakat yang menggelar tahlilan.
- Sukarelawan Pertamina Peduli Bergerak Bantu Warga Terdampak Banjir di Bekasi
- Menhut-Menteri Iklim Norwegia Kunjungi TN Gunung Merapi, Tanam Pohon Bersama
- Wartawan Gadungan Peras Warga, Minta Uang Rp 300 Juta, Begini Modusnya
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Jubir Kementrans: Calon Transmigran Gunungkidul Sudah Diberangkatkan ke Sumbar
- Sukarelawan Prabowo-Gibran Yakin Pilgub Jakarta Dua Putaran