Mata Dewa: Dari Arena DBL ke Layar Lebar
jpnn.com - Film bertema sepak bola mungkin sudah umum di tanah air. Maklum, sepak bola adalah olahraga yang paling digemari di Indonesia.
Namun, sutradara Andibachtiar Yusuf berani membuat sesuatu yang berbeda. Yakni, film bertema basket. Film yang rencananya tayang pada Oktober mendatang itu diberi judul Mata Dewa.
Yusuf boleh dibilang sutradara spesialis film olahraga. Dia pernah membuat Garuda 19 (bareng produser Avesina Soebli) dan Hari Ini Pasti Menang.
Keduanya bertema sepak bola. Nah, meski baru kali pertama menggarap film basket, Yusuf menuturkan bahwa pada dasarnya semua olahraga memiliki kultur yang sama.
”Sama-sama bercerita tentang bagaimana mengatasi egoisme dari diri sendiri, teamwork, dan mencapai sasaran. Tinggal bagaimana kita membalut ceritanya,” jelasnya.
Film Mata Dewa, lanjut dia, dibungkus dengan cerita remaja yang ringan dan seru. Sasaran penontonnya bukan hanya kalangan abas (anak basket).
”Anak muda, SMP, SMA, atau bahkan yang dewasa bisa tetap menonton,” lanjutnya.
Cerita film tersebut diadaptasi dari kisah nyata yang pernah terjadi dalam turnamen basket sekolah Development Basketball League (DBL) Indonesia.
Film bertema sepak bola mungkin sudah umum di tanah air. Maklum, sepak bola adalah olahraga yang paling digemari di Indonesia.
- Menpora Dito Sambut Baik Final DBL Seri Jakarta Digelar Kembali di Indonesia Arena
- Penasaran Atmosfer di Kota Lahirnya Honda DBL, President Director PT AHM Kunjungi Surabaya
- DBL Indonesia Kembali Kirim 12 Pebasket Putra dan Putri Terbaik ke Amerika Serikat
- Perubahan Format DBL Championship Series DKI Jakarta 2023 Bakal Sengit
- Kejutan! Partai Final DBL Seri DKI Jakarta Digelar di Indonesia Arena
- DBL 2023 Seri Jakarta Selatan: AIPL Bikin Kejutan, SMAN 70 Pertahankan Gelar