Mata Langsung Berkaca-kaca Begitu Dengar Tiket Sudah tak Ada

"Karena kami takut, saat sudah berada dalam antrian dan perut terasa mules. Bisa-bisa jatah kami dalam antrian bisa bubar," jelas ayah satu anak itu.
"Tapi, alhamdulillah, saya bisa dapat tiga tiket," ucapnya.
Fuad adalah salah satu yang beruntung dari puluhan pembeli tiket yang harus pingsan kehabisan oksigen akibat berdesak-desakan dalam antrian.
Bahkan, ada ratusan pembeli yang harus terinjak-injak oleh kaki peserta lain yang sama-sama berusaha untuk masuk dalam lokasi terletaknya loket penjualan tiket.
Sebagai catatan, penjualan tiket ofline di markas militer yang mulai dibuka sejak Pukul 08.00 Wib itu, memang sudah dipadati oleh para pembeli sejak malam hari sebelumnya.
Awalnya, proses penjualan tiket yang dikawal oleh puluhan prajurit TNI itu berjalan tertib dengan tersedianya enam loket di halaman Markas Komando Garnisum, yang kebetulan bersebalahan dengan Makostrad.
Dengan sistem buka tutup, setiap loket melayani sepuluh pembeli yang sebelumnya sudah diberikan nomor antrian.
Sayang, kondisi yang tertib itu hanya bertahan selama 30 menit. Tapi, setelah itu, semua berubah menjadi tak terkendali setelah para pembeli di bagian belakang mencoba merangsek maju ke barisan depan.
JAKARTA – Matanya mulai terlihat berkaca - kaca. Hidungnya juga mulai terlihat memerah memendam kesedihan. Kedua tangan pemuda berusia 21 tahun
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu