Mata Rantai Teori Evolusi di Dapur Rumah
Selasa, 10 Februari 2009 – 07:58 WIB
WASHINGTON -Siapa sangka monumen penting ilmu pengetahuan tergolek begitu saja di ruang makan selama 20 tahun tanpa si tuan rumah tahu betapa berharganya koleksi yang dia miliki. Tapi, itulah yang terjadi dengan Robert Heggestad. Saat membelinya di sebuah toko barang-barang antik di Arlington seharga USD 600 pada 1979, sang penjual sebenarnya sudah menawarkan kepada Heggestad untuk menjelaskan nilai yang terkandung di dalam kabinet itu. Namun, Heggestad tak tertarik.
Di ruang makan rumah Heggestad di Kalorama, Washington, terdapat kabinet berisi spesimen hasil penelitian Alfred Russel Wallace di Kepulauan Nusantara pada abad ke-19 yang dia beli sejak 1979. Spesimen 1.500 jenis hewan kering itu menjadi salah satu mata rantai penting lahirnya Teori Evolusi oleh kolega Wallace, Charles Darwin.
Baca Juga:
"Saya dulu membelinya semata karena kabinet itu indah buat pajangan," kata Heggestad kepada The New York Times, Minggu WIB lalu (8/2).
Baca Juga:
WASHINGTON -Siapa sangka monumen penting ilmu pengetahuan tergolek begitu saja di ruang makan selama 20 tahun tanpa si tuan rumah tahu betapa berharganya
BERITA TERKAIT
- Bertemu di World Leaders Summit, Megawati Berbincang dengan Al Gore
- PP PMKRI Perkuat Diplomasi Lintas Organisasi Masyarakat Sipil di Asia Pasifik
- Megawati Minta Semua Negara Menjaga Masa Depan Anak di Forum Internasional
- Indonesia Harus Tolak Wacana Trump Soal Relokasi Warga Palestina ke Yordania & Mesir
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini