Mata Rantai Teori Evolusi di Dapur Rumah

Mata Rantai Teori Evolusi di Dapur Rumah
Mata Rantai Teori Evolusi di Dapur Rumah
Memang kemudian dia menghubungi Museum Sejarah Alam di London untuk menanyakan nilai penting spesimen tersebut. Pihak museum menyebut koleksi Heggestad sepertinya menarik dan menyarankan dia mengontak Smithsonian Institute. Tapi, Heggestad tak melakukannya. Dia sudah cukup puas dengan memajangnya di dapur. Ketika dia empat kali pindah rumah, kabinet tersebut terus dibawanya.

Wallace adalah penyumbang banyak hasil penelitian berharga terhadap Teori Evolusi Darwin. Bahkan, ada yang menyebut kalau sesungguhnya pencetus teori itu adalah Wallace. Namun, Darwin yang membawanya ke permukaan karena Wallace adalah tipe ilmuwan yang lebih suka berada di belakang layar.

Heggestad baru sadar betapa berharganya kabinet berisi kupu-kupu, serangga, dan berbagai hewan kecil lain yang telah dikeringkan di dapur rumahnya itu dua tahun lalu, justru saat dia berusaha menjualnya. Saat itu, nama Wallace mulai banyak dikenal. Heggestad menyewa pakar tulisan tangan yang memastikan kalau apa yang tertera di kabinet tersebut sama dengan tulisan tangan Wallace yang ada di Museum Sejarah Alam di London.

David Grimaldi, kurator Museum Sejarah Alam di New York, menganggap koleksi Heggestad itu sebagai harta karun nasional. Pihak museum dan Smithsonian Institute juga sudah berancang-ancang untuk membelinya. Lalu, seiring akan diperingatinya dua abad kelahiran Darwin pada Kamis ini (12/2), berapa harga yang kira-kira akan diminta Heggestad? "Harganya tak ternilai. Koleksi saya ini tak ada duanya di dunia," tegasnya. (hep/ttg)
Berita Selanjutnya:
Ganja Picu Kanker Testis

WASHINGTON -Siapa sangka monumen penting ilmu pengetahuan tergolek begitu saja di ruang makan selama 20 tahun tanpa si tuan rumah tahu betapa berharganya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News