Matahari Kembar
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Hu Jintao tidak pernah bicara apa yang sebenarnya terjadi. Ia meneruskan tradisi mantan presiden sebelumnya: tidak mau tampil ke publik.
Tentu Indonesia tidak bisa meniru itu. Pun Amerika. Singapura kelihatannya meniru Tiongkok, meski tidak 100 persen.
Para mantan presiden di Indonesia adalah tokoh. Media memperlakukan tokoh sebagai sumber berita. Mantan presidennya sendiri mungkin tidak ingin tampil. Medialah yang terus memburunya.
Media juga tidak salah. Mereka memang pantas diburu.
Megawati adalah ketua umum partai PDI Perjuangan.
SBY adalah orang nomor satu di Partai Demokrat. Anak-anak mereka jadi tokoh politik.
Jokowi memang bukan ketua partai tetapi anak-anaknya jadi tokoh politik. Tidak mungkin politik terpisah dari media.
Di Tiongkok media dikontrol penguasa. Sepenuhnya. Mungkin para mantan itu juga pernah tampil di publik, hanya media tidak boleh memberitakannya. Tidak. Mereka sendiri tidak pernah tampil. Mereka bisa menahan diri.
Inilah kata Muzani dua hari lalu: Presiden Prabowo happy-happy saja sebagian menterinya bertemu dengan mantan Presiden Jokowi di Solo. Tidak ada masalah.
- Sespimmen Menghadap ke Solo, Pengamat: Upaya Buat Jokowi Jadi Pusat Perhatian Publik
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Billy Mambrasar Tepis Isu Yayasannya Dapat Kemudahan Menggarap Program MBG