Matangkan Kurikulum Kewirausahaan
Senin, 31 Mei 2010 – 05:35 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya menekan angka pengangguran terdidik di tanah air. Salah satu program awal yang telah disusun adalah mendirikan kelompok kerja penyelarasan pendidikan untuk mengembangkan sistem kepelatihan dan kurikulum kewirausahaan. Rencana itu dicetuskan Kemenakertrans bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Muhaimin berharap mahasiswa memiliki budaya produktif dan inovatif sehingga dapat memberikan gagasan dalam mengatasi pengangguran. Karena itu, pengembangan kurikulum pendidikan kewirausahaan akan dimulai dari tingkat pendidikan dasar. Lalu, berlanjut ke pendidikan menengah dan atas.
"Kerja sama itu dilakukan untuk mengembangkan sistem kepelatihan dan kurikulum kewirausahaan dalam dunia pendidikan," kata Muhaimin Iskandar kemarin (30/5). Dia menyebut, kewirausahaan bisa dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan. Sedangkan pola pikir, jiwa, dan semangat wirausahawan yang baik dapat dikembangkan secara maksimal dalam proses pembelajaran.
Pada tahapan pendidikan di perguruan tinggi, kata dia, kampus merupakan terminal utama generasi muda menjadi generasi terdidik. Kampus menjadi tempat terbaik untuk pembangunan sumber daya manusia. "Apalagi, kampus juga memiliki sarana lengkap mulai software, hardware dan brainware. Karena itu, kampus perlu dikembangkan menjadi enterpreneurship center," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya menekan angka pengangguran terdidik di tanah air. Salah satu program awal yang telah disusun adalah mendirikan
BERITA TERKAIT
- Pj Gubernur PBD Ingatkan ASN Agar Tidak Bermental Seperti Bos yang Minta Dilayani
- Sampaikan Orasi Ilmiah di Untirta, Mendes PDT Minta Sarjana Balik ke Desa
- Prabowo Tegaskan Indonesia Mendukung Perdagangan Terbuka dan Adil
- Mentras Iftitah Bersilaturahmi ke Eks Mentrans AM Hendropriyono
- Ini Upaya Propan Raya dan LPJK dalam Perlindungan Gedung dari Kebakaran
- Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah