Mataram Butuh Tower Pantau Tsunami
Selasa, 30 Oktober 2012 – 10:15 WIB
Selain mempersiapkan tower pendeteksi dini tsunami, BPBD Kota Mataram juga mensosialisasikan tanggap bencana ke masyarakat. Kota Mataram dengan panjang pantai sembilan kilometer yang dimulai dari ujung Ampenan hingga Sekarbela, berpotensi terjadinya tsunami. ‘’Ketika terjadi gempa berkekuatan 8 skala Richter ke atas, Kota Mataram berpotensi terjadinya tsunami,’’ jelasnya.
Baca Juga:
Dijelaskannya, jika gempa berkekuatan 8 skala richter tersebut terjadi, warga hanya memiliki rentang waktu sekitar 30 menit untuk menyelamatkan diri. ‘’Yang diprogramkan sekarang adalah sosialisasi ke masyarakat, terkait potensi tsunami tersebut,’’ sambungnya.
BPBD tidak bertindak sendiri. Ia menjelaskan, untuk membantu tugas BPBD dalam sosialisasi ke masyarakat, pihaknya dibantu para fasilitator tsunami, yang sebelumnya telah mendapat pelatihan di Bali. ‘’Sekarang penyiapan masyarakat yaitu membentuk tim fasilitator tsunami di Kelurahan Ampenan Selatan,’’ katanya.
Kelurahan Ampenan Selatan, lanjutnya, menjadi pilot project program fasilitator tsunami yang merupakan bantuan dari pusat. Sedangkan kelurahan lain yang dilalui pantai, akan dituntaskan pada 2013 mendatang. ‘’Enam kelurahan nantinya akan ditangani oleh APBD Kota Mataram,’’ imbuhnya.
MATARAM-Tower yang terpasang di Kantor Lurah Ampenan Selatan, ternyata belum cukup untuk mendeteksi tsunami lebih dini. Agar lebih maksimal, Kota
BERITA TERKAIT
- Seusai Debat, Arfi-Yena Targetkan Menang 40 Persen Suara di Pilwalkot Bandung
- BPDB Tangkap Ular Piton yang Masuk Rumah Pejabat Aceh Barat
- 3 Korban Longsor di Purworejo Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Satu Keluarga di Bruno Purworejo Tertimbun Longsor, 3 Orang Meninggal
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Polisi Tangkap 15 Pelaku Bentrokan di Pekanbaru, Langsung Ditetapkan Tersangka