Matematika Harus Jadi Syarat Masuk Universitas di Australia
"Saya kira kita sangat memerlukan mahasiswa, lulusan, dan pekerja yang memiliki kemampuan berpikir kritis, yang bisa berpikir logis untuk menyelesaikan masalah." kata Prof Praeger.
"Bila tidak, maka industri inovatif tidak akan ada. Misalnya saja perawat yang harus bisa mengukur takaran obat. Kalau tidak, mereka tidak akan bisa bekerja secara efisien."
"Ini menyangkut seluruh bagian kehidupan kita."
Professor Geoff Prince, direktur Institut Sains Matematika Australia mengatakan Australia semakin tertinggal dari negara lain dalam soal matematika.
Dia mengatakan mahasiswa Australia mencapai hasil lebih rendah dalam lomba secara internasional.
Institut terse but mengatakan hanya 14 persen jurusan sains di universitas di Australia yang mensyaratkan pelajaran matematika sebagai pintu masuk.
Di New South Wales, tidak ada satu universitas pun yang mensyaratkan materima untuk jurusan sains, teknologi, teknik dan matematika.
Menteri Pendidikan Australia Simon Birmingham hari Kamis (17/3/2016) akan meluncurkan rencana 10 tahun bagi masa depan matematika.
Masa depan Australia akan suram bila para pelajar sekolah menengah tidak mengambil pelajaran matematika untuk persiapan ke universitas. Sekarang
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan