Matematika Sang Jagal Kelulusan UN
Siswi yang berkeinginan masuk jurusan Manajemen Universitas Brawijaya(UB) tersebut, mengatakan gugup dan deg-degan saat UN berlangsung. Terutama di saat mata pelajaran Sosiologi diujikan, tangannya berkali-kali gemetar dan wajahnya menjadi pucat.
”Soal sosiologi itu abstrak sekali. Jadi susah juga kalo mau jawab karena takut salah. Tapi, sepertinya Tuhan sudah memberi saya jalan yang terbaik,” jelasnya dengan penuh bangga.
Sementara di jenjang SMK, prestasi 10 besar didominasi SMKN 8, disusul SMKN 1 dan SMK Telkom Sandhy Putra.. Predikat terbaik dalam kelulusan UN 2014 diraih Ahmad yusqie Mafaza dari SMKN 8 dengan NUN 38,00, urutan kedua Dian Luxi Sarah NUN 37,70 dari SMKN 8, urutan ke tiga Grace Aprilina Santoso NUN 37,40 dari SMKN 8, urutan ke 4 diraih Dela Youlina Putri dari SMK Telkom Sandhy Putra dengan NUN 37,30, dan urutan ke lima diraih Rini Setyo Wardani dengan NUN 37,20 dari SMKN 1.
Untuk dua siswa yang tidak lulus di SMA Widyagama, Bravandi dan Andriansyah Ilham, menurut penuturan Waka Humas SMA Widyagama, Drs Moh Sugeng Riyono, bukanlah siswa yang tidak membanggakan. Keduanya, meski dalam hal akademik memang termasuk yang membutuhkan penanganan khusus, namun cukup berprestasi dalam bidang non akademik. Terutama Ardiansyah, yang menurut Rio, sapaan akrab Sugeng Riyono, adalah kiper futsal andalan sekolah.
“Meski baru menang di laga-laga persahabatan intra, namun ia bermain cukup bagus. Sejak kelas X dia aktif di tim futsal kami,” ujar Rio.
Selanjutnya, Ardiansyah dan Bravandi akan mengikuti ujian Paket C pada pertengahan Agustus mendatang. Siswa kelas XII IPS dan XII IPA tersebut akan melanjutkan kuliah seperti siswa lainnya. Rio berharap, di perguruan tinggi nanti kedua siswanya tersebut tidak rendah diri dan lebih memacu semangat untuk lebih baik dari sebelumnya.
Senada dengan Rio, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Malang, Dra Hendrini Astuti, juga akan mendaftarkan dua siswanya yang tidak lulus, di ujian Paket C. Sebab, kalau pun keduanya mengulang kelas XII, pada ujian nasional tahun depan Rini pesimis mereka akan lulus. Pasalnya, kedua siswi tersebut adalah siswa inklusi yang kemampuan berpikirnya di bawah rata-rata.
“Dua siswa ini adalah siswa inklusi yang tidak bersosialisasi dengan siswa lainnya. Selama proses pembelajaran di kelas, meski sering mendapat penanganan khusus dari guru, keduanya sangat lambat menyerap pelajaran,” ujar Rini.
Matematika masih menjadi momok kelulusan siswa tingkat SMA/SMK/MA di Malang Raya. Sebanyak 11 siswa di Kabupaten Malang dinyatakan tak lulus, di
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas