Mati Berdiri
Oleh Dahlan Iskan
Namun pilihan solusinya kan tidak berubah: tanpa mobil listrik kita harus membangun kilang besar. Untuk mengolah minyak mentah menjadi BBM --dan turunannya.
Satu kilang besar berkapasitas 300.000 barel/hari memerlukan investasi Rp 70 triliun.
Bagaimana bisa balik modal? Siapa yang mau mengucurkan dana segajah bengkak itu?
Hitungan balik modalnya lebih panjang dari jalan Daendels - -dari Anyer sampai ke Panarukan.
Pun waktu saya masih ikut rapat-rapat-tingkat-tinggi dulu itu. Yang dicari ya 'tinggal' itu: bagaimana bisa balik modal.
Kalaupun ada yang mulai berminat minta fasilitasnya ampun-ampun. Apa saja harus diberikan pada investor. Baik dari pemerintah maupun dari Pertamina.
Kesimpulan saya lagi: fasilitas yang diminta itu sampai begitu tidak masuk akalnya --akal sehat maupun akal nasionalisme. Padahal kalau pun kita berhasil membangun kilang itu minyak mentahnya toh masih juga harus impor.
Tetap saja mobil listrik.
Setiap presiden ingin membuat sejarah. Apalagi ini sejarah yang sangat seksi: bisa mengatasi impor BBM --yang jadi sumber fitnah terbesar dan terpanjang dalam sejarah.
- Mendag Budi Santoso Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Menyegel SPBU Nakal di Sleman
- Mampir Guyon
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Chery J6 Bermotif Batik Bakal Dilelang di GJAW 2024, Siapa Mau?
- GJAW 2024, BYD Sediakan Hadiah Mobil Listrik M6 Superior