Mau Intoleran di Jogja? Siap-Siap Saja Dilibas Pak Kapolda
Bagi Prasta, aksi-aksi intoleran menimbulkan kesan DIY tak lagi aman dan masyarakatnya kehilangan semangat kebersamaan. Kesan itu tentu saja tidak baik bagi DIY, juga bagi Indonesia.
“Jangan sampai predikat city of tolerance ini tenggelam oleh aksi-aksi kekerasan. Polisi bersama masyarakat bahu membahu menjunjung tinggi keberagaman, tegas kepada siapa saja yang bersikap intoleran,” paparnya.
Polisi yang cukup lama berkiprah di intelijen itu sudah menyiapkan cara untuk menekan tindakan intoleransi. Bukan hanya dengan penegakan hukum, tapi juga dengan pencegahan dan pola persuasif melalui silaturahmi.
“Masyarakat kita rangkul, polisi tampil sebagai sahabat, bukan aparat. Melalui silaturahmi ini, kita bisa mengenali karakter masyarakat sekaligus memetakan isu-isu Kamtibmas yang menonjol di daerah. Salah satunya kasus-kasus intoleransi itu tadi,” tutur perwira tinggi Polri yang fasih berbahasa Jawa, Sunda dan Minang itu.(riz/dem/jpg/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 23 Personel Polisi di Sumut Dipecat Sepanjang 2024
- Tinjau Sejumlah Lokasi, AKBP Ruri Pastikan Keamanan Selama Libur Nataru di Banyuasin
- Harimau Sumatra Terekam Kamera di Pesisir Barat Lampung, Melintas Dekat Kandang Jebak
- Satlantas Polrestabes Palembang Sediakan 12 Kantong Parkir di Malam Tahun Baru
- Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru Terjebak 2 Jam Dalam Pesawat, Begini Kronologinya
- Terseret Arus Sungai, Warga di Mamuju Ditemukan Sudah Meninggal Dunia