Mau Jadi Politikus Sejati? Belajarlah pada Jokowi-Prabowo
"Saya sendiri punya konsentrasi untuk mendekati anak muda yakni dengan membuat program olahraga, seni budaya, dan pemberdayaan ekonomi seperti membuat percetakan, dan jenis usaha lainnya," katanya.
Sementara itu, Misbhakun mengatakan, menjadi politikus itu seperti berbalas pantun. Kalau kita menyerang orang lain, kita harus siap diserang.
"Saya mengeritik habis kasus Bank Century, kemudian saya diserang dan masuk penjara selama dua tahun. Saya melawan secara hukum dan saya menang. Ini yang memperkuat mental saya," katanya.
Pengalaman di penjara, kata dia, tidak mengecilkan hati, malah sebaliknya menjadi pemicu untuk bangkit dan membuat pilihan.
"Partai saya ingin menenggelamkan karier politik saya, ketika di penjara. Saya melawan, tetapi saya berpikir dengan cara apa? Saya membuat pilihan yakni pindah partai. Saya masuk Partai Golkar tahun 2014 dan terpilih," katanya.
Ketika ditanya soal suka duka menjadi anggota DPR RI, Anggota Komisi XI DPR Ini menceritakan bagaimana beratnya perjuangan masuk menjadi anggota legislatif. Apalagi pertarungan di Jawa lebih ketat dibanding luar Jawa.
"Saya bandingkan dengan teman saya dari Kaltara (Kalimantan Utara) yang jumlah penduduknya hanya 600.000 orang. Sedangkan Dapil saya (Probolinggo Pasuruan) penduduknya mencapai 2,7 juta orang," katanya.(fri/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto adalah sosok negarawan sejati. Keduanya berbeda secara politik, tetapi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra