Mau Kabur? Silakan Berhadapan dengan Buaya
Iya, masih jalan. Kemarin saya lapor pak Menkopolhukkam, Menkumham, kami evaluasi beberapa tempat, pulau terluar mana yang efektif efisien. Termasuk tempat yang sudah ada bangunan lapas (mungkin) bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Nanti kalau sudah jadi keputusan bersama, baru kami lapor ke presiden.
Konsep penjara itu sendiri bagaimana?
Sekarang begini, untuk terpidana yang kena hukuman mati, bandar-bandar besar, sekarang kan masih bisa menggunakan jaringan segala macam (untuk menjual narkoba). Sekarang, isolasi saja dia, misalnya ini tempat mereka (penjara). Di sekelilingnya kami akan buatkan kolam yang dijaga buaya. Mereka ini terisolir, tidak bisa kontak dengan manusia. Karena selama ini kelemahannya kalau mereka bisa kontak dengan manusia di situ mereka bisa mendapatkan akses. Jadi, betul-betul diisolasi. Nah, di sekililingnya ada kolam, penjaganya ada buaya. Jadi kalau mereka mau melarikan diri ya silakan berhadapan dengan buaya.
Jadi tidak ada penjaga manusia di penjara itu?
Tidak ada penjaga manusia. (Penjaga) itu di luar area penjara. (Penjara) ini untuk bandar besar. Karena bandar besar ini menguasai jaringan.
Apa mereka masih dapat menggunakan akses komunikasi, meski berada di pulau? Apalagi tanpa ada penjaga?
Justru itu, kalau di pulau bisa langsung matikan semua signal (signal jammer) karena tidak mengganggu (wilayah) sekitarnya. Coba kalau di lapas, matikan signalnya itu semua (di sekitarnya) kena (hilang sinyal). Kan itu tidak bagus.
Yakin ini bisa memberikan efek jera terhadap bandar?